Ulasan Tentang Tujuan Hidup Oleh Abdillah

Hidup bahagia adalah dambaan semua manusia yang normal, tak ada manusia  yang menginginkan hidup sengsara, untuk mendapatkan kebahagian manusia rela melakukan segalanya, bahkan demi kebahagian tersebut manusia rela mengorbankan keluarganya, orang disekitarnya dan bahkan dirinya sendiri yang menjadi korban. Kebahagian seakan-akan harga mati yang harus diperjuangkan walaupun nyawa yang menjadi taruhannya. Sebagian besar manusia menganggap bahwa kebahagian identik dengan kenikmatan dan kenikmatan identik dengan kekayaan. Sungguh sangat naif sekali jika manusia menganggap kebahagiaan adalah harta atau pun tahta. Manusia menganggap bahwa dengan memiliki kekayaan dan tahta kehidupan akan bahagia. Dengan alasan mendapatkan kekayaan dan tahta maka tidak sedikit dari pada orang-orang yang berkuasa berbuat sekehendaknya saja tanpa memikirkan akibatnya, mereka berani mengambil hak orang lain yang sama sekali bukan miliknya. Mulai korupsi dan menelanjangi kepentingan rakyat. 

Hal ini dilakukan demi memenuhi hawa nafsunya yang terus menerus menghantuinya, suatu kerugian besar jika manusia mengikuti hawa nafsunya. Namun kita juga tahu bahwa setiap manusia memiliki hawa nafsu, dan hanya manusia yang tidak normal yang tidak memiliki hawa nafsu, yang salah dengan kita adalah mengikuti hawa nafsu itu, yang padahal nafsu adalah aksesoris manusia, yang seharusnya manusia yang membimbing nafsu bukan sebaliknya. seharusnya  harta dan tahta hanya sebagai sarana kehidupan semata, bukan tujuan hidup.boleh jadi dengan memiliki harta banyak manusia menjadi bahagia, tapi itu hanyalah kebahagian sementara sedangkan kebahagiaan yang sebenarnya tertutup. Kekayaan yang melimpah belum tentu memberikan kebahagian, kebahagian tidak ditentukan oleh kekayaan,kekayaan hanya sementara, boleh jadi kebahagian ditemukan oleh  orang  yang hanya tinggal dipinggiran(orang yang tidak memiliki kekayaan).

Setiap manusia pasti memiliki tujuan, oleh karena itu, pertanyaan yang paling mendasar adalah apa tujuan hidup manusia? Tidak masuk akal jika ada manusia yang tidak memiliki tujuan. Sukses dan tidaknya kehidupan di masa mendatang ditentukan oleh tujuannya sekarang. Dan orang yang tidak memiliki tujuan kehidupan nya akan tercecer dan tidak terarah. Tujuan sangatlah penting bagi manusia dalam mengarungi kehidupan, semua segi kehidupan membutuhkan tujuan dalam melangkah, dan akhir ditentukan oleh sebuah tujuan sebagai langkah awal, sebagai mahasiswa ataupun kita jadi pengusaha tentu dibutuhkan sebuah tujuan supaya hasilnya juga jelas. Karena tanpa tujuan yang jelas diakhir kemudian kita tak kan mendapatkan apa-apa, jika kita saat ini sebagai mahasiswa tentu kita butuh tujuan yang jelas, tak selamanya kita duduk dibangku kuliah, hanya beberapa tahun saja. Dan tentu setelah kuliah kita menginginkan hidup yang layak, dan hal ini harus menjadi perhatian kita yang tentunya masih mempunyai perjalanan panjang, tapi jangan pula kita terlalu fokus pada tujuan, tapi yang lebih penting adalah sebuah proses untuk sampai pada tujuan, mencari dan memikirkan apa yang dapat mengantarkan kita pada tujuan kita. Ibarat kita berlayar, yang tentunya kita membutuhkan sebuah kapal yang kuat, yang mampu bertahan meskipun dengan diterpa badai yang kuat. Begitupun dalam hidup kita butuh sarana dalam mencapai tujuan itu.

Banyak orang yang hanya fokus pada tujuan saja tapi tidak pernah memikirkan jalan yang dapat menyampaikan pada sebuah tujuan. Kebanyakan orang hanya fokus terhadap hasil bukan proses. Sebelumnya marilah kita cari tahu dulu ada berapa tujuan itu, setidaknya ada dua tujuan yang harus kita ketahui, yang pertama tujuan sementara dan yang kedua tujuan akhir, tujuan sementara adalah tujuan yang ketika telah didapatkan kita masih belum puas dan ingin terus mencarinya contohnya ya seperti kita sekolah saat ini, bukankah kita sekolah itu untuk mendapatkan selembar ijasah, tapi timbul pertanyaan apakah setelah mendapatkan ijasah tujuan kita berakhir? Tentu jawabannya tidak,  ternyata setelah mendapatkan ijasah kita ingin kerja atau melanjutkan keperguruan tinggi, yang pastinya kita bekerja dan kuliah pun memiliki tujuan yakni sebagai batu loncatan untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik yang tentunya untuk mendapatkan uang dan setelah mendapakan uang pun kita punya tujuan ingin memenuhi kebutuhan hidup dan membeli sesuatu kebutuhan untuk hidup kita. yang tentunya kita ingin hidup yang layak, dan setelah mendapatkan kelayakan dalam hidup pun, permasalahan kehidupan masih belum selesai, karena kehidupan kita akan selalu dihantui oleh kebutuhan dan keinginan dan kebutuhan itu tidak akan pernah berakhir, apakah orang yang sudah punya segalanya fasilitas kehidupan, lantas dia berhenti bekerja. Rasanya ini adalah kebodohan. Dan persoalan kehidupan tidak akan ada akhirnya karena itu semua hanya tujuan sementara kita sebagai manusia untuk mencapai tujuan terakhir. 

Sedangkan tujuan akhir yakni sebuah tujuan yang ketika kita telah mendapatkannya tidak ada niat lain bagi kita untuk mencarinya lagi, karena tujuan terakhir adalah tujuan untuk dirinya sendiri. Namun dalam memahami tentang tujuan akhir ini banyak orang mengatakan kehidupan akhirat. Namun hal ini tidak perlu kita pertentangkan dengan agama. Marilah kita perhatikan jawaban aristoteles tentang tujuan, Dan apa tujuan itu? Disini saya akan menjawab dengan jawaban aristoteles, dia berkata Tujuan itu adalah kebahagian, seperti yang telah saya paparkan diawal bahwa manusia dalam kehidupannya selalu mencari kebahagian dan kesuksesan , apapun yang dia kerjakan dan sebagai apa profesinya pasti semuanya mempunyai tujuan yakni semua manusia menginginkan kebahagian, kebahagian pun seperti halnya tujuan terbagi menjadi dua yakni kebahagiaan sementara dan kebahagian akhir

Kebahagiaan sementara adalah kebahagiaan yang dalam bahasa kita mungkin bisa dikatakan kehidupan yang tak pernah merasa cukup dan tak berkesudahan, selalu saja ada kekurangan. Dalam kebahagiaan sementara ini kita tak akan pernah merasakan kebahagiaan yang sebenarnya. Yang pastinya walaupun kita bahagia atau senang hanya bersipat sementara saja. Dan kebahagiaan semacam ini biasanya menjadi penghalang untuk sampai pada kebahagiaan akhir atau yang abadi. Salah satu syarat untuk mendapatkan kebahagiaan adalah hidup bermoral dan kebahagiaan yang abadi itu hanyalah milik orang-orang yang bermoral yang mampu mengendalikan hawa nafsunya. Sedangkan orang yang hidupnya tak bermoral tidak memperdulikan aturan, dan orang seperti itu tidak akan mendapatkan kebahagiaan yang abadi, namun bisa saja ia mendapatkan kebahagiaan, tapi kebahagiaan yang sipatnya sementara saja.

No comments:

Post a Comment

Berikanlah komentar terhadap postingan ini tentang keritik atau saran. karena dengan itu kami berharap dapat memperbaiki postingan yang selanjutnya. oleh karena itu komentar anda akan sangat berarti bagi kami. Akhir kata semoga postingan ini bermanfaat bagi anda khususnya, dan umumnya bagi semua orang.

Mohon maaf dari segala kesalahan dan kekurangan yang terdapat dalam penulisan ini, karena admin adalah seseorang yang masih jauh dari hakikat kebenaran yang sebenarnya.

Kalam Tuan syaikh Abdul Qodir Bagian Awal Tentang I'tirod

 قال سيدنا الشيخ محي الدين ابو محمد عبد القدير رضي الله عنه بكرة يوم الأحد بالرباط ثالث الشوال سنة خمس وأربعين وخمسمائة،  Sayidina syaikh ab...