Matan Al-Hikam Dan Terjamahannya Dari Hikmah 129-145

  ما طَلَبَ لكَ شَيْءٌ مِثْلُ الاضْطِرارِ، وَلا أَسْرَعَ بِالمَواهِبِ إلَيْكَ مِثْلُ الذِّلَّةِ والافْتِقارِ.
Tidak ada yang menyegerakan (terkabulnya doa) kecuali saat terdesak, dan tidak ada yang bisa mempercepat tibanya pemberian Allah kepadamu kecuali rasa rendah diri serta sikap membutuhkan

   لَوْ أَنَّكَ لا تَصِلُ إليهِ إلّا بَعْدَ فَنَاءِ مَسَاويكَ وَمَحْوِ دَعاويكَ لَمْ تَصِلْ إلَيْهِ أَبَداً. وَلكِنْ إذا أرادَ أَنْ يُوصِلَكَ إلَيْهِ سَتَرَ وَصْفَكَ بِوَصْفِهِ، وَغَطّى نَعْتَكَ بِنَعْتِهِ، فَوَصَلَكَ إلَيْهِ بِما مِنْهُ إلَيْكَ لا بِما مِنْكَ إلَيْهِ.
Jika engkau tidak sampai kepada-Nya kecuali setelah lenyap semua keburukanmu dan sirna semua hasrat (dunia)mu, maka engkau selamanya tidak akan sampai kepada-Nya. Akan tetapi, jika Dia menghendakimu sampai kepada-Nya, maka dia akan menutupi sifatmu dengan sifat-Nya, watakmu dengan watak-Nya. Dia membuatmu sampai kepada-Nya dengan kebaikan yang diberikan-Nya kepadamu, bukan dengan kebaikan yang engkau berikan kepada-Nya.

   لولا جَميلُ سَترِهِ لَمْ يَكُنْ عَمَلٌ أهْلاً لْلْقَبولِ.
Kalaulah bukan karena keindahan tutup-Nya, maka tentulah tiada amal yang layang untuk ditterima

أنْتَ إلى حِلْمِهِ إذا أَطَعْتَهُ أَحْوَجُ مِنْكَ إلى حِلْمِهِ إذا عَصَيْتَهُ.
Engkau lebih membutuhkan kemurahan-Nya kala engkau menaati-Nya, ketimbang saat berbuat maksiat kepada-Nya

 السَّتْرُ عَلى قِسْمَيْنِ: سترٌ عَنِ المَعْصِيَةِ، وَسَتْرٌ فيها. فَالعامَّةُ يَطْلُبُونَ مِنَ اللهِ السَّتْرَ فيها خَشْيَةَ سُقوطِ مَرْتَبَتِهِمْ عِنْدَ الخَلْقِ، وَالخاصَّةُ يَطْلُبونَ مِنَ اللهِ السَّتْرَ عَنْها خَشْيَةَ سُقوِطِهِمْ مِنْ نَظَرِ المَلِكِ الحَقِّ.
Tutup Allah itu terbagi dua, yaitu tutup dari (melakukan) maksiat dan tutup dalam maksiat. Orang awam meminta kepada Allah agar ditutupi dalam berbuat maksiat, karena khawatir jatuh kedudukannya dalam pandangan manusia. Namun orang khawaas (khusus) meminta kepada Allah agar ditutupi dari berbuat maksiat, karena khawatir jatuh kedudukannya dalam pandangan Sang Penguasa (Allah)

 مَنْ أَكْرَمَكَ إنَّما أَكْرَمَ فِيْكَ جَميلَ سَتْرِهِ. فَالحَمْدُ لِمَنْ سَتَرَكَ، لَيْسَ الحَمْدُ لِمَنْ أَكْرَمَكَ وَشَكَرَكَ.
Siapa yang memuliakanmu, maka sebenarnya memuliakan indahnya penutup yang Allah selipkan pada dirimu. Karena itu, pujian bagi Allah yang menutupimu, bukan bagi orang yang telah memuliakan dan bertrimakasih kepadamu

   ما صَحِبَكَ إلا مَنْ صَحِبَكَ وَهُوَ بِعَيْبِكَ عَليمٌ، وَلَيْسَ ذلِكَ إلّا مَوْلاكَ الكَريم. خَيْرُ مَنْ تَصْحَبُ مَنْ يَطْلُبُكَ لَكَ لا لِشَيْءٍ يَعودُ مِنْكَ إليهِ.
Tidak ada teman sejati kecuali seseorang yang menemanimu adalah orang yang tahu tentang aibmu, namun orang yang seperti itu tidak akan pernah ada kecuali tuhanmu yang pemurah. Sebaik-baik yang menemanimu adalah orang yang tidak mengharapkan imbalan apapun darimu

 لَوْ أَشْرَقَ لَكَ نورُ اليَقينِ لَرَأيتَ الآخِرَةَ أَقْرَبَ إلَيْكَ مِنْ أنْ تَرْحَلَ إلَيْها، وَلَرَأيْتَ مَحاسِنَ الدُّنْيا قَدْ ظَهَرَتْ كِسْفَةُ الفَناءِ عَلَيْها.
Seandainya cahaya keyakinan menerangimu, niscaya engkau dapat melihat akhirat itu lebih dekat padamu ketimbang engkau berjalan menujunya. Dan engkau pun melihat keindahan dunia telah ditutupi gerhana kefanaan yang suram

  ما حَجَبكَ عَنْ اللهِ وُجودُ مَوجودٍ مَعَهُ، إذْ لا شَيْءَ مَعَهُ، وَلَكِنْ حَجَبَكَ عَنْهُ تَوَهُّمُ مَوجودٍ مَعَهُ.
Keberadaan benda tidaklah menghalangimu dari Allah, yang membuatmu terhalangi dari-Nya adalah ilusimu bahwa ada yang lain di samping-Nya

   لَوْلا ظُهورُهُ في المُكَوَّناتِ ما وَقَعَ عَلَيْها وُجودُ إبصارٍ. وَلَوْ ظَهَرَتْ صِفاتُهُ اضْمَحَلَّتْ مُكَوَّناتُهُ.
Seandainya Allah tidak menampakkan kekuasaan-Nya pada benda-benda alam semesta, maka penglihatan mata tidak akan menangkap mereka. Dan apabila sifat-sifat-Nya itu tampak, maka lenyaplah alam semesta ciptaan-Nya

  أظْهَرَ كُلَّ شَيْءٍ لِأنَّهُ الباطِنُ، وَطوى وُجودَ كُلِّ شَيْءٍ لِأنَّهُ الظّاهِرُ.
Allah menampakkan segala sesuatu, karena Dialah yang batin. Dan Allah menyembunyikan wujud segala sesuatu, karena Dialah yang zahir

أباحَ لَكَ أنْ تَنْظُرَ ما في المُكَوَّناتِ، وَما أذِنَ لَكَ أنْ تَقِفَ مَعَ ذَواتِ المُكَوَّناتِ؛ قال {انْظُرُوا مَاذَا فِي السَّمَاوَاتِ} وَلَمْ يَقُلْ: انظروا السَّمواتِ والأَرْض. قال انْظُروا ماذا فيها، فَتَحَ لَكَ بابَ الإفْهامِ. وَلَمْ يَقُلْ انُظروا السَّمواتِ لِئَلّا يَدُلَّكَ عَلى وُجودِ الأجرامِ.
Allah mengizinkanmu melihat apa saja yang ada di alam semesta, namun Dia tidak mengizinkanmu untuk berhenti hanya pada melihat benda-benda alam itu.Katakanlah: perhatikan apa yang ada di langit di bumi? Yunus : 101 Dia membukakan pintu pengertian bagimu. Dia tidak mengatakan, ‘perhatikanlah langit itu!’ supaya tidak menunjukanmu pada adanya benda-benda semata

   الأكوانُ ثابِتَةٌ بإثباتِهِ وَمَمْحُوَّةٌ بأحَديَّةِ ذاتِهِ.
Alam ini ada karena ketetapan Allah, namun ia akan musnah oleh Keesaan Zat-Nya.

النّاسُ يَمْدَحونَكَ لِما يَظُنُّونَهُ فيكَ، فَكُنْ أنْتَ ذاماً لنَفسِكَ لِما تَعْلَمُهُ مِنها.
Orang-orang memujimu karena apa yang mereka sangka ada pada dirimu. Maka celalah dirimu karena apa yang engkau ketahui ada pada dirimu

المؤمِنُ إذا مُدِحَ اسْتَحْيا مِنَ اللهِ تَعالى أنْ يُثْنى عَلَيْهِ بِوَصْفٍ لا يَشْهَدُهُ مِنْ نَفْسِهِ.
Ketika seorang mukmin dipuji, maka seharusnya ia merasa malu kepada Allah, karena ia dipuji dengan sifat yang tidak ia dapati dalam dirinya

أجْهَلُ النّاسِ مَنْ تَرَكَ يَقينَ ما عِنْدَهُ لِظَنِّ ما عِنْدَ النّاسِ.
Sebodoh-bodoh manusia adalah orang yang meninggalkan keyakinannya sendiri, karena mengikuti dugan orang lain

    إذا أطْلَقَ الثَناءَ عَلَيْكَ وَلَسْتَ بأَهْلٍ، فَأثْنِ عَلَيْهِ بِما هُوَ لَهُ أهْلٌ.
Apabila Allah membiarkan suatu pujian diberikan kepadamu, padahal engkau tidak layak mendapatkannya, maka pujilah Allah karena Dialah yang lebih berhak atas pujian tersebut

No comments:

Post a Comment

Berikanlah komentar terhadap postingan ini tentang keritik atau saran. karena dengan itu kami berharap dapat memperbaiki postingan yang selanjutnya. oleh karena itu komentar anda akan sangat berarti bagi kami. Akhir kata semoga postingan ini bermanfaat bagi anda khususnya, dan umumnya bagi semua orang.

Mohon maaf dari segala kesalahan dan kekurangan yang terdapat dalam penulisan ini, karena admin adalah seseorang yang masih jauh dari hakikat kebenaran yang sebenarnya.

Kalam Tuan syaikh Abdul Qodir Bagian Awal Tentang I'tirod

 قال سيدنا الشيخ محي الدين ابو محمد عبد القدير رضي الله عنه بكرة يوم الأحد بالرباط ثالث الشوال سنة خمس وأربعين وخمسمائة،  Sayidina syaikh ab...