“Cintailah cinta, karena kelak cinta akan mencintaimu”

Oleh : Abdillah
Cinta yang hilang

Di penghujung malam Rendi terbangun dari tidurnya, dia baru saja bermimpi, dan mimpinya itu yang membangunkan tidurnya yang nyenyak, baru saja Rendi bermimpi sedang berjalan dengan kekasihnya, dan ketika ia sedang asyik jalan-jalan datanglah seorang laki-laki kekar, dan laki-laki kekar itu menculik pacarnya itu dan dia sendiri dilemparkan kejurang, Rendi pun terbangun dengan badan yang basah oleh keringat, Rendi  merasakan seperti beneran. Tapi mimpi tetaplah mimpi,dia meyakini bahwa itu bukan kenyataan, kemudian dia melirik kesebelah kiri melihat jam wekker  yang disimpan diatas meja belajarnya, dan jam weker itu yang biasa menemani dan membangunkan tidurnya disaat sang fajar muncul.  saat dia mau melihatnya gak kelihatan soalnya lampu kamarnya dimatiin olehnya sebelum tidur, kemudian dia hidupkan lampu dan melihat jam, ternyata jam menunjukan pukul 2.30.

Kemudian dia menurunkan kakinya kelantai dan memapahkan kakinya dengan langkah yang lesu dan mata  yang masih ngantuk. Dia mengambil air wudhu dan kemudian melangkahkan kaki ke sebuah kamar kecil yang didalamnya terhirup wangi-wangian yang sedap sekali, dia merasaka kenyamanan, dan telah terhampar sajadah dan qur’an diatasnya, kemudian dia pun melakukan shalat tahajud, 

Setelah selesai shalat tahajud dia kemudian berdoa kepada sang Tuhan,dengan wajah yang masih kusut dan mata yang masih sayup dia  memohon keselamatan dan pertolongan Tuhan atas mimpinya, dia memohon agar hubungannya tetap dijaga,  ia takut mimpinya itu menjadi kenyataan, dia takut betul kehilangan kekasih yang telah 8 bulan menemani hidupnya, dia sudah sangat sayang kepada kekasihnya itu, karena dia mengharapkan kekasihnya itu menjadi Istri yang mendampingi perjalanan hidupnya kelak. 

Selesai berdoa dia melangkahkan kakinya kesebuah ruangan yang berbeda dengan ruangan tempatnya berdoa, tempat ini acak-acakan, dan menghirup wangi-wangian yang kurang sedap, alat-alat masak yang masih kotor dan sampah berserakan di lantai , mungkin dia sudah lama tidak membersihkan ruang dapurnya. Dia ambil korek kemudian ia nyalakan kompor yang sudah sangat kotor sekali dan bau dengan minyak tanah, setelah nyala dia mengambil teplon atau alat masak mie dan disimpan diatas kompor yang sudah nyala, dan kemudia disi air, tak berapa lama air mendidih dan dia masukan satu bungkus mie rebus, berselang beberapa menit mie pun sudah matang dan sudah siap untuk dimakan. Tak terasa setelah selesai makan waktu sudah menunjukan pukul 3.30, kemudian dia pergi lagi kekamar tidurnya dan mengambil sebuah buku di lemari, dan dia membaca buku hingga suara adzan berkumandang, dan diapun cepat-cepat bergegas ke mesjid untuk melaksanakan shalat subuh berjamaah.
***

Selesai berjamaah Rendi langsung bergegas melangkah ke luar mesjid, tiba-tiba ada seseorang  memanggil dengan suara yang lirih dan seakan-akan  menggetarkan hati ,” Nak, kesini dulu sebentar,,panggil nya, kemudian dia melirik kebelakang dan mencari-cari sumber panggilan misterius itu, “saya di sini, sahutnya, dan diapun mengalihkan pandangannya dengan cepat kesumber suara itu, saat dilihat ternyata dia melihat ada seorang laki-laki tua yang kepalanya sudah dihiasi uban yang hampir memenuhi kepalanya, tapi untung masih ada rambut yang menentangnya yaitu hitam. kakek memanggil saya? katanya dengan tatapan yang tajam dan penuh keheranan,

Iyaa ! saya memanggilmu anak muda” kesini dulu sebentar, kata kakek itu, kemudian dia mendekati kakek tua itu dengan perasaan takut dan ragu, belum sempat ngomong, kakek tua itu melanjutkan lagi pertanyaannya, apakah kamu orang sini nak? Rendi masih belum bisa menjawab pertanyaannya, karena masih mengingat pertanyaan yang pertama, kemudia kakek itu nanya lagi, “kamu mendengar apa yang saya katakan? Dengan penuh terpaksa dan tanpa pikir panjang Rendi menjawabnya.

 iya, saya mendengar kek’ ada yang perlu saya bantu?  
“kamu belum menjawab pertanyaan saya tadi, kata kakek itu,
 “bukan, saya hanya pendatang disini.

kemudian kakek itu bilang pada Rendi ,
"kamu harus sabar ya, minggu-minggu ini kamu akan mendapatkan kesedihan,” kata kakek itu sambil menatap wajah Rendi, ketika Rendi mau menanya, tiba-tiba kakek itu menyuruh Rendi untuk pergi, dan Rendi pun mengikuti sarannya, dia pun melangkahkan kaki keluar mesjid dengan penuh tanda tanya besar dalam benaknya , masih terngiang perkataan kakek tua itu.  Dan rendi pun hendak pulang ke kosan.

Sesampainya dikosan rupanya Rendi masih memikirkan perkataan si kakek itu apalagi pada perkataan si kakek yang terakhir menyuruhnya bersabar karena minggu ini dia akan mendapatkan kesedihan, dia benar-benar penasaran, apa benar perkataan kakek tua itu, dia benar-benar gak paham dengan perkataan kakek tadi, apa maksud dari peerkataannya dia benar-benar penasaran, dibenaknya muncul banyak pertanyaan, tentang perkataan si kakek itu, hatinya benar-benar bimbang sejak saat itu, kehidupan Rendi di rundungi kegalauan  sejak mendengar ucapan kakek tua itu, dan hari-harinya selalu dihantui ketakutan, sebenarnya dia merasa takut sekaligus penasaran juga apa benar minggu-minggu ini  akan mendapatkan musibah.?
Hidup selalu dihadapkan dengan kecemasan akan masa yang akan datang,karena ketidaktahuanku akan masa depan itu “ ucap Rendi dalam hati
Mungkin salah satu untuk mengurangi ketakutanku, aku harus hadapi hari esok”
***

Dua hari berlalu sejak  mendengar ucapan kakek misterius itu, Rendi sedang santai duduk diserambi rumah kosn sambil menikmati udara pagi dan nyanyian burung dipohon mangga yang ada di depan rumah Kosnnya, tiba-tiba ada telepon ke hp nya, dan dia cepat-cepat liat,  ternyata pacarnya yang telepon, seperti biasa rendi selalu cepat menerimanya, 
Halo, asalamualaikum,”  lagi apa su (panggilan sayangnya)? Tanya dia,  
tapi kali ini terdiam seribu bahasa, pacarnya tidak menjawab ucapan salam dan pertanyaan Rendi, tidak seperti biasanya pacarnya terdiam ketika ditelepon,
 Rendi kembali tanya lagi, kenapa su, ada masalah? 
”kita putus ”
 maksudnya apa su? Tanya Rendi dengan penuh keheranan
,”iyaa mulai sekarang kita putus, soalnya aku sudah ditunangkan dan sebentar lagi nikah “ jawabnya,

 mendengar ungkapan  pacarnya itu Rendi benar-benar kaget dan gak mengerti apa maksudnya Rendi masih berpikir mungkin itu hanya gurauan,,seakan tak percaya dengan ucapan itu.
kamu bercanda ya? Tanya Rendi kepada dia,
 “tidak, ini serius, sebaiknya kamu lupain aku saja dan carilah wanita yang lain, yang mungkin nanti kamu mendapatkan wanita yang lebih baik dariku, aku tahu kamu ga menerima atas keputusanku ini, tapi tolonglah kamu mengerti,” ungkapnya,, 
mendengar penjelasannya itu hati Rendi benar-benar sakit ,dan baru kali ini Rendi merasakan sakit hati yang begitu menyesakan. Dengan wajah lesu dan mata berkaca-kaca sebab menahan tangis, Rendi merasakan disambar petir disiang bolong, dengan memaksakan Rendi berkata:
 “ tidak apa-apa jika itu keputusanmu, tapi aku ingin tahu apa alasanmu memutuskanmu?kenapa kamu sekejam ini kepadaku ?”
“kamu jangan khawatir saat ini pula aku akan melupakanmu, dan aku anggap hubungan sama kamu hanya sebagai sejarah hidupku saja yang akan aku simpan dalam-dalam di dalam benakku” .

“aku sudah tidak mencintaimu lagi, itu alasanku! Jawab pacarnya

“oh, jadi alasan mu menyuruh melupakanmu bukan hanya kamu ditunangkan tapi kamu juga sudah gak cinta lagi sama aku?
“Aku gak percaya jika itu alasannya, aku tahu kamu sangat mencintaiku, dan kamu  pernah mengatakan bahwa kamu kan tetap mencintaiku, aku gak terima jika itu alasanmu, pasti ada alasan lain?

Mendengar omongan Rendi seperti itu, pacarnya terdiam dan rendi mendengar tangisannya saja,

“Aku yakin jika kamu sudah tak mencintaiku lagi, kamu ga akan menangis? Ucap Rendi dengan penuh keyakinan

“ Kamu membohongi diri sendiri dan tak jujur terhadap perasaanmu. Kamu pernah bilang sama aku, kita harus jujur terhadap perasaan dan hati nurani, tapi kenapa sekarang malah kamu yang tidak jujur terhadap hati dan perasaanmu sendiri?

“apakah Dunia sebegitu kejamnya sama aku?

Rendi terus bicara seakan –akan tak memberi kesempatan pada pacarnya untuk menjawab pertanyaannya, tapi saat Rendi akan meneruskan bicara, pacaranya dengan cepat berbicara dengan suara yang penuh agak kencang.

“ya, aku rasa hubungan sama kamu membosankan!  terima kasih atas segalanya yang kamu berikan kepadaku”, tak lama teleponnya di matiin, tapi Rendi masih memegang teleponnya yang menempel di telinga, Rendi seakan-akan masih belum percaya dengan kejadian itu, tapi ahirnya Rendi menyadari bahwa itu benar-benar nyata, ini bukan mimpi pikirnya, 
Rendi pun bergegas melangkahkan kakinya ke kamar untuk mengambil foto mereka berdua, foto mereka 6 bulan yang lalu, saat mereka berdua jalan-jalan disalah satu tempat wisata.
***

Dua minggu berlalu dari kejadian itu, kali ini Rendi benar-benar menjadi pemuda pemurung, laki-laki yang ceria dan suka bercanda, kali ini dia berubah 180 derajat  menjadi pemuda yang selalu diam, didepan temannya pun dia tidak banyak kata, bahkan sebagian teman-temannya menyebut dia orang yang sedang puasa ngomong, tapi Rendi tidak ambil pusing dengan perkataan teman-temannya., yang Rendi rasakan saat ini dia masih belum bisa menerima keputusan pacarnya itu.
Pertanyaan besar Rendi adalah terhadap alasan pacarnya, mana mungkin dia tidak mencintai, beberapa minggu yang lalu saat ketemu, dia masih mengatakan cinta dan sayang, Sungguh gak adil jika itu alasannya.
Cinta memang terkadang menyakitkan, terkadang juga membuat bahagia, memang cinta sesuatu yang gak bisa ditebak. Cinta memang sesuatu yang tak mudah untuk dimengerti, dan kata-kata inilah yang selalu ucapan sehari-hari Rendi.
Sungguh absurd hidup ini ! ucap Rendi

“Semuanya penuh ketidak jelasan, penuh harapan, aku sungguh seperti sedang berenang disebuah samudera yang tak tahu dimana ujungnya, mungkin salah satunya aku harus terus berenang untuk sampai ketepi, meskipun penuh dengan tantangan dan ketidakpastian..”
***

No comments:

Post a Comment

Berikanlah komentar terhadap postingan ini tentang keritik atau saran. karena dengan itu kami berharap dapat memperbaiki postingan yang selanjutnya. oleh karena itu komentar anda akan sangat berarti bagi kami. Akhir kata semoga postingan ini bermanfaat bagi anda khususnya, dan umumnya bagi semua orang.

Mohon maaf dari segala kesalahan dan kekurangan yang terdapat dalam penulisan ini, karena admin adalah seseorang yang masih jauh dari hakikat kebenaran yang sebenarnya.

Kalam Tuan syaikh Abdul Qodir Bagian Awal Tentang I'tirod

 قال سيدنا الشيخ محي الدين ابو محمد عبد القدير رضي الله عنه بكرة يوم الأحد بالرباط ثالث الشوال سنة خمس وأربعين وخمسمائة،  Sayidina syaikh ab...