Cara Agar Cepat Bisa Membaca Kitab kuning tanpa belajar dulu Nahwu dan Shafaf

Asalamu’alaikum Wr Wb... Pada kesempatan ini aku kembali kedunia ini (Blog) untuk berbagi dengan anda tentang cara cepat agar bisa membaca kitab kuning dalam waktu yang singkat-sebentar. Sebagian temanku banyak yang memintaku untuk memberikan trik dan tips tentang cara cepat menguasai bahasa arab khususnya kitab kuning. Apa itu kitab kuning? Kitab kuning identik dengan kitab yang selalu dikaji di pesantren-pesantren salafi-tradisional, dan biasanya kitab kuning ditulis dengan aksara arab yang tidak berharakat. Oleh karena itu untuk mengharkatinya diperlukan pemahaman tentang ilmu nahwu dan ilmu sharaf, seab kedua ilmu ini merupakan dasar atau pondasi tentang itu.

Jika anda ingin menguasai pembacaan kitab kuning, maka mau tidak mau anda harus menguasai pemahaman ilmu nahwu dan ilmu sharaf. Namun, jika anda merasa keberatan untuk memahami kedua ilmu itu, jangan khawatir, sebab saya di sini menyediakan tips-nya, yaitu tips agar mampu membaca kitab kuning tanpa harus menguasai dulu ilmu nahwu dan ilmu sharaf. Namun, apakah mungkin hal itu bisa terjadi? Kenapa tidak mungkin, bukannya di dunia ini tidak ada yang tidak mungkin?. Baiklah, jika anda penasaran dengan tips tersebut lihatlah point-pointnya di bawah ini.

Point pertama. Banyaklah berdo’a, karena dengan do’a sesuatu yang sulit bisa berubah menjadi mudah, sesuatu yang berat bisa menjadi ringan, dan bahkan terkadang sesuatu yang tidak mungkin juga bisa menjadi mungkin. Walaupun sebenarnya anda tidak mungkin mampu untuk membaca kitab kuning dengan baik dan benar jika anda tidak menguasai ilmu nahwu dan sharaf, akan tetapi dengan adanya do’a yang kuat sesuatu yang tidak mungkin itu bisa menjadi mungkin. Kenapa? Karena kemampuan membaca kitab itu adalah urusan ilmu, sedangkan urusan ilmu adalah urusan Allah, dan pemilik ilmu juga adalah Allah. jadi, jika anda ingin mampu membaca kitab kuning langkah pertama mintalah kepada Allah.

Point ke dua. Menghindari segala perbuatan dosa. Seperti yang telah disebutkan di atas bahwa kemampuan membaca kitab kuning alias kitab gundul, atau atau bahasa arab yang tidak diberi harkat adalah sebuah ilmu, sedangkan menurut Imam as-Syafi’i bahwa ilmu Allah tidak akan diberikan kepada orang pendosa. Jadi jika anda ingin memiliki ilmu atau lebih spesifiknya anda ingin menguasai kitab kuning maka jauhilah segala bentuk dosa. 

Point ke tiga. Banyak berguru, karena dengan berguru selain akan mempercepat kemahiran dalam bidang tersebut juga akan menjadikan ilmu anda atau pemahaman anda tentang itu bisa dipertanggung jawabkan. Oleh sebab itu orang yang berilmu tapi tidak pernah berguru kepada orang lain jangan dipercaya ilmunya, sebab dia tidak memiliki guru kecuali setan. Seperti yang diucapkan oleh sayidina Ali bin Abithalib bahwa “Orang yang memiliki ilmu tapi tidak pernah berguru kepada siapapun maka gurunya adalah syetan”. 

Point ke empat. Banyak berlatih. Point ini adalah point yang berlaku secara umum, artinya bukan hanya penguasaan tentang kitab saja yang harus dicapai dengan latihan, akan tetapi hal yang lain juga, seperti membawa motor mengemudi mobil, renang dan lain-lain, semua itu membutuhkan latihan, sebab semua itu tidak serta merta kita mampu tanpa ada proses latihan, apalagi kemampuan membaca kitab gundul sebagai sesuatu yang abstrak, itu sudah pasti membutuhkan latihan yang serius. Mafhumnya, anda jangan harap bisa membaca kitab apalagi kitab gundul (tidak diberi baris) jika anda tidak melalui proses latihan.

Point ke lima. Meminta orang lain untuk mengoreksi dan memperbaiki bacaan kitab yang anda baca. Ini adalah tahap pengoreksian, dalam tahapan ini kesalahan bacaan anda bisa diketahui dan akhirnya anda akan tahu bagaimana cara memperbaikinya. Setiap kali anda salah dalam pembacaan, misalkan anda membaca nashab padahal seharusnya rafa’ atau ketika anda membaca khafad padahal seharusnya nasab, maka hal itu tanyakan kepada pengoreksi tentang alasan-alasannya, karena dengan seperti itu akan mempercepat pemahaman anda tentang i’rab.