Refleksi kapitalis (Oleh : Abdillah)

Manusia pada dasarnya memiliki sifat ego, hal ini bukan hanya dikatakan oleh para pemikir modern, namun jauh sebelum masehi, pada masa pemikir yunani juga ,mereka sudah mengatakan bahwa manusia itu ego, dan untuk untuk meredupkan egonya ialah dengan dibentuknya Negara yang mengatur dan memberikan norma-norma. Begitupun agama memberikan rasa takut yang mendalam pada manusia yang dengan adanya agama sedikit membantu mengurangi ego nya manusia. Hobbes melukiskan, bahwa manusia sebagai sebuah mesin yang anti social. “ HOMO HOMINI LUPUS”

Namun, meskipun dengan dibentuknya Negara dan juga adanya agama, tetap saja sipat dasar manusia ini terus muncul. Manusia selalu ingin menguasai orang lain dan melampaui orang lain, dan hal ini berlanjut hingga hari ini, keegoan manusia dijaman modern semakin meningkat, sehingga tak ada lagi rasa kebersamaan dan gotong royong dalam membangun masyarakat. Orang yang memiliki modal menguasai semuanya, dalam bidang ekonomi mereka merajainya, sehingga orang atau masyarakat yang hanya bermodalkan kecil semakin terjepit dan bahkan hancur. Maka sering masyarakat kita yang mengatakan, yang kaya makin kaya dan yang miskin makin miskin. Ini disebabkan karena tidak adanya keadilan dalam perekonomian. 

Ketika semua jalur ekonomi dimiliki oleh kaum bermodal atau dikatakan karl marx dengan kaum borjuis, dan kaum proletar hanya menjadi pekerja mereka, dan ketika suatu waktu membikin usaha dengan modal yang kecil, maka akan ditindas oleh si borjuis yang memiiki modal yang lebih besar. Suatu misal, saya masih ingat dengan suasana 10 tahun kebelakang, saat itu masyarakat berdagang dengan bikin warung-warung yang sederhana. 

Dan dari hal itu masyarakat bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka tanpa ada kesulitan, namun seiring dengan jaman yang terus maju, maka di dirikan lah sebuah alfamart yang saat itu disetujui oleh camat setempat. Maka dengan kehadiran alfamar sebai sebuah toko pembelanjaan yang sangat lengkap dan tempatnya bersih, maka warung-warung yang sudah berdiri puluhan tahun itu hancur dan tak ada lagi yang mau belanja ke warung yang serba terbatas itu. Maka dengan kejadian seperti itu perekonomian kaum proletar dipaksa untuk gulung tikar alias bangkrut. Mereka tidak bisa lagi memenuhi kebutuhan keluarga mereka sehari-hari.

Kepemilikan seseorang atas kapital dalam perekonomian, akan memunculkan kekuasaan pada dirinya sendiri untuk menguasai orang lain dan menjadikannya kuasa atas orang lain. Perekonomian yang dibebaskan mengakibatkan seseorang dapat berlomba-lomba untuk menguasai dunia pasar, dan pada akhirnya orang yang memiliki modal besar akan mengalahkan yang memiliki modal kecil dan bahkan yang tidak memiliki sama sekali.

Ketika pada awalnya kapitalis adalah persaingan bebas pasar dan dibiarkan berjalan sendiri tanpa ada kendali, biarkan terjadi persaingan. Dan adam smith meyakini dengan adanya persaingan dalam ekonomi akan mendatang kenaikan-kenaikan harga-harga ketingkat alamiah dan mendorong tenaga kerja dan modal beralih dari perusahaan-perusahaan yang kurang menguntungkan. Singkatnya dengan adanya usaha-usaha kompetitif manusia akan dengan sendirinya mendatangkan kesejahteraan.

No comments:

Post a Comment

Berikanlah komentar terhadap postingan ini tentang keritik atau saran. karena dengan itu kami berharap dapat memperbaiki postingan yang selanjutnya. oleh karena itu komentar anda akan sangat berarti bagi kami. Akhir kata semoga postingan ini bermanfaat bagi anda khususnya, dan umumnya bagi semua orang.

Mohon maaf dari segala kesalahan dan kekurangan yang terdapat dalam penulisan ini, karena admin adalah seseorang yang masih jauh dari hakikat kebenaran yang sebenarnya.

Kalam Tuan syaikh Abdul Qodir Bagian Awal Tentang I'tirod

 قال سيدنا الشيخ محي الدين ابو محمد عبد القدير رضي الله عنه بكرة يوم الأحد بالرباط ثالث الشوال سنة خمس وأربعين وخمسمائة،  Sayidina syaikh ab...