Matan Al-Hikam Dan Terjamahannya Dari Hikmah 28-39

28.    ما اسْتُوْدِعَ في غَيْبِ السَّرائِرِ، ظَهَرَ في شَهادةِ الظَّواهِرِ.
Apa yang tersimpan dalam kegaiban hati, akan teraktualisasikan (termanifestasi) di dunia nyata

29.    شَتَّانَ بَينَ مَنْ يَسْتَدِلُّ بِهِ أَوْ يَسْتَدِلُّ عَلَيِهِ. المُسْتَدِلُّ بِهِ عَرَفَ الحَقَّ لأَهْلِهِ، فأَثْبَتَ الأَمْرَ مِنْ وُجودِ أَصْلِهِ. وَالاسْتِدْلالُ عَلَيْهِ مِنْ عَدَمِ الوُصولِ إليَهِ. وَإلّا فَمَتى غابَ حَتّى يُسْتَدَلَّ عَلَيْهِ؟! وَمَتى بَعُدَ حَتّى تَكونَ الآثارُ هِيَ الَّتي تُوْصِلُ إلَيْهِ؟!
Betapa jauh bedanya antara orang yang berdalil bahwa ‘adanya Allah menunjukan adanya alam’, dengan orang yang berdalil bahwa ‘adanya alam menunjukkan adanya Allah’. orang yang berdalil dengan adanya Allah menunjukkan adanya alam’ itu mengerti betul bahwa kebenaran adalah bagi sang pemilik, sehingga ia menetapkan segala perkara dengan merujuk kepada asalnya (Allah). sedangkan orang yang berdalil adanya alam menunjukkan adanya Allah’ adalah karena ia tidak sampai kepada-Nya. Kapan Allah gaib sehingga diperlukan bukti untuk mengetahui keberadaan-Nya.? Dan bilakah Dia itu jauh, sehingga benda-benda alamlah yang mengantar kita kepada-Nya.

30.    لِيُنفِقْ ذُو سَعَةٍ مِّن سَعَتِهِ): الواصِلونَ إلَيْهِ. (مَنْ قُدِرَ عَلَيْهِ رِزْقُهُ): السّائِرونَ إلَيْهِ.
Orang yang mempunyai keluasaan harta hendaklah berderma menurut kemampuannya. Ini ditunjukan kepada mereka yang telah sampai kepada Allah. dan bagi siapa yang masih sempit rizkinya, maka hendaknya ia mendermakan apa yang diberikan Allah kepadanya. Ini ditujukan kepada mereka yang tengah menuju Allah

31.    اهْتَدى الرّاحِلونَ إلَيْهِ بِأَنْوارِ التَّوَجُّهِ، وَالواصِلونَ لَهُمْ أنْوارُ المُواجَهَةِ. فَالأوَّلونَ لِلأنْوارِ، وَهؤلاءِ الأنْوارُ لَهُمْ، لأنَّهُمْ للهِ لا لِشَيءٍ دونَهُ. (قُلِ اللَّهُ ثُمَّ ذَرْهُمْ فِي خَوْضِهِمْ يَلْعَبُونَ(
Orang-orang yang tengah bejalan menuju Allah mendapat petunjuk dengan cahaya tawajjuh (konsentrasi menghadap Allah). sedangkan orang-orang yang telah sampai kepada Allah mempunyai anwaar al-muwajjahah (cahaya yang didapatkan dari berhadapan dengan-Nya). Kelompok pertama (yang tengah berjalan menuju Allah) adalah milik cahaya (membutuhkan cahaya agar sampai pada tujuan). Sedangkan kelompok kedua (yang telah sampai pada Allah), adalah yang memiliki cahaya, sebab mereka itu milik Allah, bukan milik sesuatu selain-Nya. Katakanlah: Allah-lah (yang menurunkannya), kemudaian sesudah kamu menyampaikan Al-Quran kepada mereka) biarkan mereka bermain-main dalam kesesatan mereka. (al-an’am : 91)

32.    - تَشَوُّفُكَ إلى ما بَطَنَ فيكَ مِنَ العُيوبِ خَيْرٌ مِنْ تَشَوُّفِكَ إلى ما حُجِبَ عَنْكَ مِنَ الغُيوبِ.
Usahamu untuk mengetahui aib-aib yang tersembunyi dalam dirimu adalah lebih baik daripada berusaha menyingkap perkara gaib yang tersembunyi darimu

33.    الحَقُّ لَيْسَ بِمَحْجوبٍ، وإنَّما المَحْجوبُ أَنْتَ عَنِ النَّظَرِ إلَيْهِ. إذْ لَوْ حَجَبَهُ شَيءٌ لَسَتَرَهُ ما حَجَبَهُ، وَلَوْ كانَ لَهُ ساتِرٌ لَكانَ لِوُجودِهِ حاصِراً، وَكُلُّ حاصِرٍ لِشَيءٍ فَهَوَ لَهُ قاهِرٌ، (وَهُوَ الْقَاهِرُ فَوْقَ عِبَادِهِ(
Al-Hak (Allah) tidak terhijab, tapi engkaulah yang terhalang dari melihat-Nya. Sekiranya Allah terhijab oleh sesuatu, maka sesuatu itu berarti telah menutupi-Ny. Dan bila ada tutup bagi-Nya, maka tentu wujud-Nya akan terkurung oleh sesuatu tersebut. Dan sesuatu yang mengurung tentu menguasai yang dikurung, padahal Allah Mahakuasa atas semua hamba-Nya.

34.    اخْرُجْ مِنْ أوْصافِ بَشَرِيَّتِكَ عَنْ كُلِّ وَصْفٍ مُناقِضٍ لِعُبوديَّتِكَ لِتَكونَ لِنِداءِ الحَقِّ مُجيباً، ومِنْ حَضْرَتِهِ قَريباً.
Keluarlah dari sifat-sifat kemanusiaanmu, setiap sifat yang menyalahi ubudiyah-mu (penghambaan), supaya mudah bagimu menyambut panggilan Al-Haq (Allah) dan mendekat kehadirat-Nya.

35.    أَصْلُ كُلِّ مَعْصِيَةٍ وَغَفْلَةٍ وَشَهْوةٍ؛ الرِّضا عَنِ النَّفْسِ. وَأَصْلُ كُلِّ طاعَةٍ وَيَقَظَةٍ وَعِفَّةٍ؛ عَدَمُ الرِّضا مِنْكَ عَنْها. وَلَئِنْ تَصْحَبَ جاهِلاً لا يَرْضى عَنْ نَفْسِهِ خَيرٌ لَكَ مِنْ أَنْ تَصْحَبَ عالِماً يَرْضى عَنْ نَفْسِهِ. فأَيُّ عِلْمٍ لِعالِمٍ يَرْضى عَنْ نَفْسِهِ! وَأَيُّ جَهْلٍ لِجاهِلٍ لا يَرْضى عَنْ نَفْسِهِ!
Panggal segala maksiat, kelalaian dan syahwat adalah ridha terhadap nafsu. Dan pangkal dari segala ketaatan, kewaspadaan dan kesucian adalah engkau tidak ridha terhadap hawa nafsu. Bersahabat dengan orang jahil yang tidak memperturutkanhawa nafsunya lebih baik bagimu daripada bersahabat dengan orang alim yang tunduk pada hawa nafsunya. Ilmu macam apa yang disandang si alim yang tunduk pada hawa nafsunya itu? Sebaliknya, kejahilan apa yang dapat disandangkan pada orang jahil yang tidak memperturutkan hawa nafsunya?

36.    شُعاعُ البَصيَرةِ يُشْهِدُكَ قُرْبَهُ مِنْكَ. وَعَيْنُ البَصيرَةِ تُشْهِدُكَ عَدَمَكَ لِوُجودِهِ. وَحَقُّ البَصيرَةِ يُشْهِدُكَ وُجودَهُ، لا عَدَمَكَ وَلا وُجودَكَ.
Syu’aa’ul bashirah (sinar mata batin) memperlihatkan padamu kedekatan-Nya darimu. ‘Ainul bashiirah (penyaksian mata batin) membuatmu menyaksikan ketiadaanmu karena wujud-Nya. Dan haqqul bashirah (mata batin yang hakiki) membuatmu menyaksikan wujud-Nya, bukan ketiadaanmu ataupun wujudmu.

37.    كانَ اللهُ وَلا شَيْءَ مَعَهُ، وَهُوَ الآنَ عَلَى ما عَلَيْهِ كانَ.
Allah ada, dan tidak ada sesuatu pun beserta-Nya. Dan kini Dia tetap sebagaimana ada-Nya semula

38.    لا تَتَعَدَّ نِيَّةُ هِمَّتِكَ إلى غَيْرِهِ؛ فَالْكَريمُ لا تَتَخَطّاهُ الآمالُ.
Janganlah cita-citamu tertuju kepada selain Allah, karena harapan seseorang tidak akan dapat melampaui Al-karim (yang maha pemurah)

39.    لا تَرْفَعَنَّ إلى غَيْرِهِ حاجَةً هُوَ مُوْرِدُها عَلَيْكَ. فَكَيْفَ يَرْفَعُ غَيْرُهُ ما كانَ هُوَ لَهُ واضِعاً! مَنْ لا يَسْتَطيعُ أَنْ يَرْفَعَ حاجَةً عَنْ نَفْسِهِ فَكَيْفَ يَسْتَطيعُ أنْ يَكونَ لَها عَنْ غَيْرِهِ رافِعاً.
Jangan meminta sesuatu hajat kepada selain Allah, karena Dia-lah yang menurunkan hajat itu kepadamu. Bagaimana mungkin selain Dia mampu mengangkat segala apa yang telah diletakkan oleh-Nya? Dan bagaimana mungkin orang yang tidak mampu membebaskan dirinya dari suatu hajat dapat membebaskan orang lain dari sebuah hajat?

2 comments:

  1. Dengan adanya terjemahan Kitab AlHikam ini, sy sbg orang yg tidak bisa memurodi kitab, saya bisa mengerti dengan adanya terjemahan Kitab ini, terimakasih banyak, semoga bermanfaat dan barokah

    ReplyDelete

Berikanlah komentar terhadap postingan ini tentang keritik atau saran. karena dengan itu kami berharap dapat memperbaiki postingan yang selanjutnya. oleh karena itu komentar anda akan sangat berarti bagi kami. Akhir kata semoga postingan ini bermanfaat bagi anda khususnya, dan umumnya bagi semua orang.

Mohon maaf dari segala kesalahan dan kekurangan yang terdapat dalam penulisan ini, karena admin adalah seseorang yang masih jauh dari hakikat kebenaran yang sebenarnya.

Kalam Tuan syaikh Abdul Qodir Bagian Awal Tentang I'tirod

 قال سيدنا الشيخ محي الدين ابو محمد عبد القدير رضي الله عنه بكرة يوم الأحد بالرباط ثالث الشوال سنة خمس وأربعين وخمسمائة،  Sayidina syaikh ab...