Matan Al-Hikam Dan Terjamahannya Dari Hikmah 146-164

  الزُّهّادُ إذا مُدِحوا انقَبَضوا لِشُهودِهِمُ الثَّناءَ مِنَ الخَلْقِ. وَالعارِفونَ إذا مُدِحوا انْبَسَطوا لِشُهودِهِمْ ذلِكَ مِنَ المَلِكِ الحَقِّ.
Apabila kaum yang zahid dipuji, maka sesaklah hati mereka, karena menyadari bahwa pujian itu datang dari makhluk. Sedang para ‘arif bila dipuji, maka bergembiralah hati mereka karena memandang bahwa pujian itu datang dari Raja yang sebenarnya (Malik al-Hak)

  مَتى كُنْتَ إذا أُعْطيتَ بَسَطَكَ العَطاءُ، وإذا مُنِعْتَ قَبَضَكَ المَنْعُ، فاسْتَدِلَّ بِذلِكَ عَلى ثُبوتِ طُفوليَّتِكَ وَعَدَمِ صِدْقِكَ في عُبوديَّتِكَ.
Pada saat diberi sesuatu engkau bergembira, dan pada saat ditolak engkau kecewa. Yang demikian itu merupakan bukti dari sifat kekanak-kanakanmu, serta ketidak tulusan penghambaanmu

   إذا وَقَعَ مِنْكَ ذَنْبٌ فَلا يَكُنْ سَبَباً لِيأسِكَ مِنْ حُصولِ الاسْتِقامَةِ مَعَ رَبِّكَ، فَقَدْ يَكونُ ذلِكَ آخِرَ ذَنْبٍ قُدِّرَ عَلَيْكَ.
Apabila engkau terlanjur berbuat dosa, maka itu jangan membuat engkau putus asa dalam menggapai istiqomah kepada Rabbmu, karena bisa jadi, itulah dosa terakhir yang ditakdirkan bagimu

  إذا أَرَدْتَ أنْ يَفْتَحَ لَكَ بابَ الرَّجاءِ فاشْهَدْ ما مِنْهُ إلَيْكَ. وَإذا أَرَدْتَ أنْ يَفْتَحَ لَكَ بابَ الخَوفِ فاشْهَدْ ما مِنْكَ إلَيْهِ.
Apabila engkau ingin Allah membukakan pintu pengharapan untukmu, maka perhatikanlah apa yang Dia berikan kepadamu. Namun, jika engkau ingin Allah membukakan pintu ketakutan untukmu, maka perhatikanlah apa yang engkau berikan kepada-Nya

    رُبَّما أفادَكَ في لَيْلِ القَبْضِ ما لَمْ تَسْتَفِدْهُ في إشْراقِ نَهارِ البَسْطِ (لا تَدْرُونَ أَيُّهُمْ أَقْرَبُ لَكُمْ نَفْعاً(
Boleh jadi Allah memberimu manfaat pada saat malam yang sempit, apa yang belum engkau dapatkan pada saat siang yang lapang. Dan kalian tidak mengetahui mana yang lebih dekat manfaatnya bagi kalian.

 مَطالِعُ الأَنْوارِ: القُلوبُ وَالأسْرارُ.
Tempat terbitnya cahaya Ilahi adalah hati dan rahasia-rahasianya

    نُورٌ مُسْتَوْدَعٌ في القُلوبَ، مَدَدُهُ مِنَ النّورِ الوارِدِ مِنْ خَزائِنِ الغُيوبِ.
Cahaya yang tersimpan dalam hati, datang dari cahaya yang berasal dari khazanah kegaiban

  نُورٌ يَكْشِفُ لَكَ بِهِ عَنْ آثارِهِ، وَنُورٌ يَكْشِفُ لَكَ بِهِ عَنْ أوْصافِهِ.
Ada cahaya yang menyingkap tirai ciptaan-Nya untukmu, dan ada pula cahaya yang menyingkapkan tirai sifat-sifat Allah bagimu

  رُبَّما وَقَفَتِ القُلوبُ مَعَ الأنْوارِ، كَما حُجِبَتِ النُّفوسُ بِكَثائِفِ الأَغْيارِ.
Boleh jadi hati terhenti pada cahaya-cahaya, sebagaimana terhentinya nafsu oleh gelapnya bayang-bayang ciptaan (makhluk)

 سَتَرَ أنْوارَ السَّرائِرِ بِكثائِفِ الظَّواهِرِ إجْلالاً لَها أنْ تُبْتَذَلَ بِوجودِ الإظْهارِ، وَأنْ يُنادى عَلَيْها بِلسانِ الاشْتِهارِ.
Allah menutupi cahaya rahasia batin manusia dengan tebalnya perbuatan lahiriah yang tampak, untuk memuliakan cahaya itu agar tidak bebas dipandang dan lisan tidak bebas menyebut kemasyhurannya

  سُبْحانَ مَنْ لم يَجْعَلِ الدَليلَ عَلى أوْلِيائِهِ إلّا مِنْ حَيْثُ الدَّليلُ عَلَيْهِ. وَلَمْ يُوْصِلْ إلَيْهِمْ إلّا مَنْ أرادَ أنْ يُوصِلَهُ إلَيْهِ.
Mahasuci Allah yang tidak membuat tanda khusus atas para wali-Nya, kecuali dengan tanda pengenalan kepada-Nya. Dan Dia tidak mempertemukan dengan mereka kecuali orang yang Dia kehendaki untuk sampai kepada-Nya

  رُبَّما أطْلَعَكَ عَلى غَيْبِ مَلَكوتِهِ، وَحَجَبَ عَنْكَ الاسْتِشْرافَ عَلى أسْرارِ العِبادِ.
Boleh jadi Allah memperlihatkan kepadamu misteri alam malakut, namun Dia menutupimu dari rahasia para hamba-Nya

 مَنْ اطَّلَعَ عَلى أسْرارِ العِبادِ وَلَمْ يَتَخَلَّقْ بالرَّحْمَةِ الإلهِيَّةِ كانَ اطِّلاعُهُ فِتْنَةً عَلَيْهِ وَسَبَباً لِجَرِّ الوَبال إليِهِ.
Barangsiapa mampu mengetahui rahasia para hamba, namun tidak meniru sifat kasih sayang Rabbnya, maka pengetahuannya itu akan menjadi bencana dan sebab bahaya bagi dirinya

  حَظُّ النَّفْسِ في المَعْصِيَةِ ظاهِرٌ جَليٌّ، وَحَظُّها في الطّاعَةِ باطِنٌ خَفيٌَ، وَمُداواةُ ما يَخْفى صَعْبٌ عِلاجُهُ.
Andil nafsu dalam perbuatan maksiat itu tampak jelas, sedangkan andilnya pada perbuatan taat itu samar dan tersembunyi. Dan menyembuhkan yang tersembunyi itu amatlah sulit

  رُبَّما دَخَلَ الرِّياءُ عَلَيْكَ مِنْ حَيْثُ لا يَنْظُرُ الخَلْقُ إلَيْكَ.
Mungkin saja rasa riya’ itu masuk kedalam dirimu dari arah yang tidak dilihat orang lain

  اسْتِشْرافُكَ أنْ يَعْلَمَ الخَلْقُ بِخُصوصِيَّتِكَ دَليلٌ عَلى عَدَمِ صِدْقِكَ في عُبودِيَتَّكَ.
Keinginan agar orang lain mengetahui keistimewaan yang ada pada dirimu adalah bukti dari ketidaktulusan penghambaanmu

  غَيِّبْ نَظَرَ الخَلْقِ إلَيْكَ بِنَظَرِ اللهِ إلَيْكَ، وَغِبْ عَنْ إقْبالِهِمْ عَلَيْكَ بِشُهودِ إقْبالِهِ إلَيْكَ.
Lenyapkan pandangan makhluk terhadap dirimu dengan pandangan Allah kepadamu. Dan lupakan perhatian mereka terhadapmu, karena engkau sadar bahwa Allah memperhatikanmu

 مَنْ عَرَفَ الحَقَّ شَهِدَهُ في كُلِّ شَيْءٍ، وَمَنْ فَنِيَ بِهِ غابَ عَنْ كُلِّ شَيْءٍ. وَمَنْ أحَبَّهُ لَمْ يُؤْثِرْ عَلَيْهِ شَيئاً.
Siapa yang mengenal al-Hak (Allah), maka ia akan menyaksikan-Nya pada segala sesuatu (ciptaan-Nya). Dan siapa yang fana dengan Allah, maka ia akan hilang dari segala sesuatu. Dan siapa yang mencintai Allah, maka dia akan mengutamakan segala sesuatu selain-Nya.

 إنَّما حَجَبَ الحَقَّ عَنْكَ شِدَّةُ قُرْبِهِ مِنْكَ.
Sesungguhny terhijabnya Allah dari penglihatanmu adalah karena begitu dekatnya Dia denganmu

No comments:

Post a Comment

Berikanlah komentar terhadap postingan ini tentang keritik atau saran. karena dengan itu kami berharap dapat memperbaiki postingan yang selanjutnya. oleh karena itu komentar anda akan sangat berarti bagi kami. Akhir kata semoga postingan ini bermanfaat bagi anda khususnya, dan umumnya bagi semua orang.

Mohon maaf dari segala kesalahan dan kekurangan yang terdapat dalam penulisan ini, karena admin adalah seseorang yang masih jauh dari hakikat kebenaran yang sebenarnya.

Kalam Tuan syaikh Abdul Qodir Bagian Awal Tentang I'tirod

 قال سيدنا الشيخ محي الدين ابو محمد عبد القدير رضي الله عنه بكرة يوم الأحد بالرباط ثالث الشوال سنة خمس وأربعين وخمسمائة،  Sayidina syaikh ab...