Cara Mengatasi Rasa Putus Asa Ketika Mengalami Kegagalan Dalam Berusaha

Usaha adalah sebuah keharusan untuk anda lakukan, sebab hidup di dunia ini tidak seperti seorang raja yang selalu disediakan fasilitas kehidupan secara instan. Tapi kita harus sadar bahwa sebenarnya kita adalah seorang hamba, dan keberadaan seorang hamba tentunya memiliki sebuah kewajiban yang diberikan seorang majikan. Telepas anda mau memilih siapa untuk anda jadikan majikan anda, namun yang jelas majikan saya adalah Tuhan semesta alam, ada kemungkinan sama dengan anda.

Sebagai seorang hamba, manusia diberikan keharusan untuk selalu berusaha dalam proses mencapai impian atau cita-cita, atau hanya untuk menggugurkan kewajiban saja. Dalam berusaha, tentunya tidak semuanya berjalan dengan mulus, adakalanya sebuah usaha itu berhasil dengan sukses dan adakalanya terjerumus dalam sebuah kegagalan, namun semua itu bukan masalah, gagal ataupun berhasil itu jangan dijadikan sebuah kebanggaan atau sebuah beban yang menyakitkan.

Jika anda gagal dalam sebuah usaha kemudian anda merasa usaha yang telah anda lakukan itu sia-sia, pada dasarnya anda sedang menuhankan sebuah usaha, dalam arti kata, anda terlalu berpegang teguh pada kekuatan usaha sementara harapan anda kepada sang pemilik kesuksesan tidak ada, sebab diantara tandanya orang yang selalu berpegang teguh kepada kekuatan usaha adalah orang yang putus asa ketika orang itu terjerumus pada sebuah kegagalan, dan itu menunjukan bahwa kurangnya harapan (roja) kepada Dzat Yang Maha Kuasa.

Bagai mana Caranya Agar Tidak Mudah Putus Asa ketika Mengalami Kegagalan?

Milikilah kekuatan hati yang didasari keyakinan atas semua yang terjadi adalah sebuah tantangan yang menyenangkan, dan milikilah keyakinan bahwa dibalik semua kegagalan ada sebuah hikmah yang berharga dan hikmah itu tidak akan bisa dirasakan oleh siapapun kecuali harus merasakan kegagalan terlebih dahulu. 

Mungkin anda merasakan betapa pahitnya sebuah kegagalan karena anda belum tahu hikmah dibalik kegagalan tersebut. Terkadang ada orang yang selalu mengharapkan sebuah penolakan (kegagalan) sebab ia tahu bahwa hakikat dari penolakan adalah sebuah pemberian yang tersirat. Seorang arif mengatakan bahwa penolakan adalah sebuah pemberian Tuhan, anugrah Tuhan yang diberikan sebagai pendewasaan jiwa. Mereka mengatakan bahwa kegagalan adalah kenikmatan yang tersirat, kenapa demikian? Mereka memiliki cara pandang yang berbeda. Mereka meyakini bahwa sebuah kegagalan adalah sebuah pendewasaan yang harus dibanggakan, namun, tidak berarti mereka selalu mengharapkan kegagalan.

Seseorang yang berjiwa besar tidak selalu memandang kejadian dengan mata Dzahir, melainkan dengan menggunakan mata batin. Oleh karena itulah seorang yang berjiwa besar selalu memiliki hati yang tangguh, walaupun saat keadaan semakin mendesak. Mereka tetap berjiwa optimis.

No comments:

Post a Comment

Berikanlah komentar terhadap postingan ini tentang keritik atau saran. karena dengan itu kami berharap dapat memperbaiki postingan yang selanjutnya. oleh karena itu komentar anda akan sangat berarti bagi kami. Akhir kata semoga postingan ini bermanfaat bagi anda khususnya, dan umumnya bagi semua orang.

Mohon maaf dari segala kesalahan dan kekurangan yang terdapat dalam penulisan ini, karena admin adalah seseorang yang masih jauh dari hakikat kebenaran yang sebenarnya.

Kalam Tuan syaikh Abdul Qodir Bagian Awal Tentang I'tirod

 قال سيدنا الشيخ محي الدين ابو محمد عبد القدير رضي الله عنه بكرة يوم الأحد بالرباط ثالث الشوال سنة خمس وأربعين وخمسمائة،  Sayidina syaikh ab...