Kunci Sukses Terampuh Yang telah Teruji oleh Para sufi

orang yang mudah putus asa adalah orang yang selalu menyandarkan dirinya kepada selain Allah, sebab tidak mungkin orang yang selalu menyandarkan dirinya kepada Allah akan patah semangat, kenapa? karena langkahnya penuh dengan kepastian dan hidupnya penuh dengan keyakinan, ia akan terus teguh dan optimis untuk menjalani kehidupan ini.  tidak akan ada lagi yang perlu dirisaukan atau dicemaskannya karena ia terlanjur yakin bahwa hidupnya akan dijamin Allah, hingga apa pun yang terjadi dia dia yakin adalah Allah yang mengaturnya. 

Orang itu selalu yakin dan percaya bahwa dirinya selalu disertai oleh Allah, kemanapun ia pergi ia merasa tenang bersama Allah hingga tidak ada satupun yang membuatnya takut, tidak ada satupun yang mampu membuatnya putus harapan, tidak ada satupun yang mampu membuatnya galau karena ia terlalu nikmat merasakan kedekatannya dengan Allah. Di manapun ia berada ia merasa bersama kasih sayang Allah. Orang seperti itu semangatnya akan terus menyala, walaupun beribu kali terpadamkan oleh jurang kegagalan ia pasti mampu untuk menyalakannya kembali, karena ia percaya bahwa Allah Yang Maha menolong akan selalu setia untuk terus menolongnya. Ia yakin bahwa dalam dirinya ada kekuatan Allah yang selalu berjalan bersama hembusan nafasny. Ia tidak akan pernah mengeluh dan tidak akan pernah kehilangan semangat untuk terus bangkit dan bangkit.

salah satu tanda bergantungnya seseorang kepada amalnya adalah kurangnya harapan ketika ia mengalami kegagalan

Bersandar diri hanya kepada Allah adalah segala kunci kesuksesan, sebab orang yang selalu menyandarkan diri kepada-Nya pasti akan memandang hidupnya sebagai sebuah bukti kekuasaan Allah yang sedang diperlihatkan kepadanya. Orang seperti itu akan menyaksikan kehadiran Allah di setiap waktu dan kejadian, akan menyaksikan bahwa pada dirinya terdapat darah yang mengalir bersama kekuasaan Allah.  

Orang seperti itu mata dzahirnya akan buta dan yang berfungsi hanyalah mata batin, tidak melihat apa-apa di dunia ini selain melihat Allah,  matanya tidak lagi memandang keadaan sebatas fenomena alam belaka tapi ia memandang dengan pandangan yang tembus sampai kepada Allah. ia memandang fenomena sebagai kekuasaan Allah. inilah kenikmatan yang hakiki, kenikmatan di atas segala kenikmatan.

No comments:

Post a Comment

Berikanlah komentar terhadap postingan ini tentang keritik atau saran. karena dengan itu kami berharap dapat memperbaiki postingan yang selanjutnya. oleh karena itu komentar anda akan sangat berarti bagi kami. Akhir kata semoga postingan ini bermanfaat bagi anda khususnya, dan umumnya bagi semua orang.

Mohon maaf dari segala kesalahan dan kekurangan yang terdapat dalam penulisan ini, karena admin adalah seseorang yang masih jauh dari hakikat kebenaran yang sebenarnya.

Kalam Tuan syaikh Abdul Qodir Bagian Awal Tentang I'tirod

 قال سيدنا الشيخ محي الدين ابو محمد عبد القدير رضي الله عنه بكرة يوم الأحد بالرباط ثالث الشوال سنة خمس وأربعين وخمسمائة،  Sayidina syaikh ab...