PEMBAHASAN BASMALAH DENGAN PENDEKATAN ILMU MANTIQ

بسم الله الرّحمن الرّحيم

Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang, saya memulai menulis tentang ilmu mantiq ini dengan mengambil berkah dan meminta pertolongan kepada Allah

Pembahasan pertama dalam ilmu mantiq adalah pembahasan tentang basmalah dengan pendekatan ilmu matiq itu sendiri, sebagaimana pendapat para ulama
ينبغى لكل شارع في فن من الفنون أن يتكلم على البسملة بطرف مما يناسب ذلك الفن وفاء بحق البسملة وهو أن لايترك الكلام عليها رأسا، وبحق الفن المشروع فيه وهو أن يتكلم عليها بطرف مما يناسب ذلك الفن، ونحن الآن: شارعون في فن المنطق فينبغي أن نتكلم عليها بطرف مما يناسبه.
Artinya: Mestinya bagi setiap orang yang ingin belajar tentang suatu pan tentunya harus terlebih dahulu membahas basmalah dengan pendekatan ilmu yang akan dupelajari tersebut, agar memenuhi hak basmalah yaitu agar tidak di anggap sembarangan dalam melakukannya. kedua supaya memenuhi hak pan itu sendiri. Sekarang kita akan belajar ilmu mantiq maka mesti bagi kita untuk membahas basmalah dengan pendekatan ilmu tersebut

Pembahasan basmalah dengan pendekatan ilmu MAntik

Menurut ilmu mantik, bismilah bisa dianggap sebagai jumlah insyaiyah bisa juga sebagai jumlah khobariyyah, namun apabila basmalah dianggap sebagai jumlah insyaiyyah maka bismilah tersebut bukan merupakan sebuah qodiyah. dan apabila bismilah itu dianggap sebagai jumlah khobariyyah maka keberadaan bismilah merupakan sebuah qodiyyah

Basmalah bisa dijadikan sebagai 4 qadiyyah
pertama, qadiyah syakhsiyah yaitu apabila bismilah memiliki muta'alak lafadz ibtidai, karena mahkum alaih yang terdapat pada qadiay tersebut adalah syakhsun mu'ayanun/orang - tertentu

kedua, qadiyah kuliyyah, yaitu apabila bismilah memiliki muta'alak seperti lafadz yabtadiu kulu mu'miniin, karena mahkum 'alaih yang terdapat dalam qadiyah tersebut adalah kuliyun

ketigs, qadiyah juziyyah, yaitu apabila bismilah memiliki muta'alah seperti ba'dul mu'minin, karena mahkum 'alaih yang terdapat pada qadiyah tersebut adalah juziyun

keempat, qadiyah hamliyah, yaitu apabila bismilah menggunakan muta'alak seperti kalimat yabtadiu almu'minu, karena mahku 'alaih yang terdapat pada qadiyah tersebut adalah bersifat kuliyun namun tidak terpaku terhadap adat sur

No comments:

Post a Comment

Berikanlah komentar terhadap postingan ini tentang keritik atau saran. karena dengan itu kami berharap dapat memperbaiki postingan yang selanjutnya. oleh karena itu komentar anda akan sangat berarti bagi kami. Akhir kata semoga postingan ini bermanfaat bagi anda khususnya, dan umumnya bagi semua orang.

Mohon maaf dari segala kesalahan dan kekurangan yang terdapat dalam penulisan ini, karena admin adalah seseorang yang masih jauh dari hakikat kebenaran yang sebenarnya.

Kalam Tuan syaikh Abdul Qodir Bagian Awal Tentang I'tirod

 قال سيدنا الشيخ محي الدين ابو محمد عبد القدير رضي الله عنه بكرة يوم الأحد بالرباط ثالث الشوال سنة خمس وأربعين وخمسمائة،  Sayidina syaikh ab...