Fungsi-fungsi manajemen


Pada dasarnya fungsi-fungsi manajemen dioperasionalisasikan dengan mempertimbangkan sarana dan prasarana yang seirama dengan keadaan dan kemampuan organisasi, artinya dengan menghemat biaya dan memperpendek pelaksanaan kegiatan, tetapi hasil yang diperoleh tetap maksimal (Saefullah, 2010:18). Sedangkan menurut George R. Terry seorang ahli manajemen memaparkan fungsi-fungsi manajemen terbagi kepada empat bagian, yaitu pelanning, organizing, actuating dan controlling. Penjelasan mengenai fungsi manajemen adalah sebagai berikut:

A.Perencanaan
Perencanaan dapat dirumuskan “sebagai keseluruhan proses pemikiran dan penentuan secara matang terhadap hal-hal yang akan dikerjakan pada masa yang akan datang dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan” (Afifuddin, dkk., 2004:73). Perencanaan (planning) adalah fungsi dasar (fundamental) manajemen, karena organizing, staffing, directing, dan controlling pun  harus terlebih dahulu direncanakan. Perencanaan ini adalah dinamis. Perencanaan ini ditujukan pada masa depan yang penuh dengan ketidakpastian, karena perubahan kondisi dan situasi (Hasibuan, 2006:91).

Perencanaan adalah membuat suatu target-target yang akan dicapai atau diraih di masa mendatang. Dalam organisasi, perencanaan adalah suatu proses memikirkan dan menetapkan secara matang arah, tujuan dan tindakan sekaligus mengkaji berbagai sumber daya dan metode/teknik yang tepat.

Merencanakan pada dasarnya membuat keputusan mengenai arah yang akan dituju, tindakan yang akan diambil, smber daya yang akan diolah dan metode/teknik yang akan digunakan. Rencana mengarahkan tujuan organisasi dan menetapkan prosedur terbaik untuk mencapainya (Tim dosen UPI, 2011:92). Dalam setiap perencanaan selalu terdapat tiga kegiatan yang meskipun dapat dibedakan, tetapi tidak dapat dipisahkan antara satu sama lainnya dalam proses perencanaan. Kegiatan itu adalah (1) perumusan tujuan yang ingin dicapai; (2) pemilihan program untuk mencapai tujuan; (3)identifikasi dan pengerahan sumber yang jumlahnya selalu terbatas (Nanang Fattah, 2008:49).

Menurut Sobri Sutikno (2010, 15) perencanaan merupakan titik tolak untuk memulai kegiatan dan akan lebih menjelaskan tujuan yang akan dicapai, perencanaan merupakan pegangan dan arah dalam pelaksanaan.
 
B.Pengorganisasaian
Pengorganisasian adalah proses mengatur, mengalokasikan dan mendistribusikan pekerjaan, wewenang dan sumber daya diantara anggota organisasi untuk mencapai tujuan organisasi. Mengorganisasikan berarti: menentukan sumber daya dan kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi, merancang dan mengembangkan kelompok kerja yang berisi orang yang mampu membawa organisasi pada tujuan, menugaskan seseorang atau kelompok orang dalam suatu tanggung jawab atau tugas dan fungsi tertentu, mendelegasikan wewenang kepada individu yang berhubungan dengan keleluasaan melaksanakan tugas (Tim dosen UPI, 2011:94).

Pengorganisasian merupakan aktivitas menyusun dan membentuk hubungan kerja antara orang-orang sehingga terwujud suatu kesatuan dalam mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Di dalam pengorganisasian terdapat adanya pembagian tugas-tugas, wewenang dan tanggung jawab secara terperinci menurut bidang dan bagian, sehingga terciptalah hubungan kerja sama yang harmonis dan lancar menuju pencapaian yang telah ditetapkan (Sobri Sutikno, 2010:23).  Jadi dalam pengorganisasian yang perlu diperhatikan ialah bahwa pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab hendaknya disesuaikan dengan pengalaman, bakat, minat dan pengetahuan pribadi masing-masing orang yang diperlukan dalam menjalankan tugas-tugas tersebut.

C.Pelaksanaan
Pelaksanaan atau dalam bahasa Inggris disebut actuating adalah kegiatan yang menggerakan dan mengusahakan agar pekerja melakukan tugas dan kewajibannya. Para pekerja sesuai dengan keahlian dan profesinya segera melaksanakan rencana dalam aktivitas konkret yang diarahkan pada tujuan yang telah ditetapkan, dengan selalu mengadakan komunikasi, hubungan kemanusiaan yang baik, kepemimpinan yang efektif, memberikan motivasi, membuat perintah dan instruksi serta meningkatkan sikap dan moral setiap anggota organisasi (Saefullah, 2012:42).

Dengan demikian, dalam suatu pelaksanaan terdapat hal-hal sebagai berikut:
  1. Penetapan start pelaksanaan rencana kerja;
  2. Pemberian contoh tatacara pelaksanaan kerja dari pimpinan;
  3. Pemberian motivasi kepada para anggota organisasi sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya masing-masing;
  4. Pengomunikasian seluruh arah pekerjaan dengan semua unit kerja;
  5. Pembinaan para pekerja;
  6. Peningkatan mutu dan kualitas kerja;
  7. Pengawasan kinerja dan moralitas pekerja (Saefullah, 2012:43).
D.Pengawasan
Pengawasan dapat didefinisikan sebagai proses untuk “menjamin” tujuan-tujuan organisasi dan manajemen tercapai. Menurut Mockler (dalam Handoko, 2000:360) pengawasan manajemen adalah usaha sistematik untuk menetapkan standar pelaksanaan dengan tujuan-tujuan perencanaan, merancang sistem informasi umpan balik, membandingkan kegiatan nyata dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya, menentukan dan mengukur penyimpangan-penyimpanagan serta mengambil tindakan koreksi yang diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber daya dipergunakan dengan efektif dan efisien dalam mencapai tujuan-tujuan organisasi.

George R. Terry yang dikutip oleh Sobri Sutikno (2010:47) mengartikan pengawasan sebagai kegiatan lanjutan yang bersangkutan dengan ikhtiar untuk mngidentifikasikan pelaksanaan program yang harus sesuai dengan rencana.

Ada tipe dasar yang melandasi pengawasan, yaitu pengawasan pendahuluan, pengawasan concurrent dan pengawasan umpan balik.
  1. Pengawasan pendahuluan. Dirancang untuk mengantisipasi atas penyimpangan dari standar atau tujuan yang memungkinkan koreksi dibuat sebelum suatu tahap tertentu diselesaikan.
  2. Pengawasan concurrent. Dilakukan selama kegiatan berlangsung dan dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan kegiatan.
  3. Pengawasan umpan balik. Dilakukan untuk mengukur hasil-hasil dari kegiatan yang telah diselesaikan (Handoko, 2000:362).
E.Evaluasi
Mengevaluasi artinya menilai semua kegiatan untuk menemukan indikator yang menyebabkan sukses atau gagalnya pencapaian tujuan sehingga dapat dijadikan bahan kajian berikutnya. Dirumuskan solusi alternatif yang dapat memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ada dan meningkatkan kualitas keberhasilan pada masa yang akan datang. Evaluasi sebagai fungsi manajemen merupakan aktivitas untuk meneliti dan mengetahui pelaksanaan yang telah dilakukan di dalam proses keseluruhan organisasi untuk mencapai hasil sesuai dengan rencana atau program yang telah ditetapkan dalam rangka pencapaian tujuan (Saefullah, 2012:40).

Berdasarkan definisi di atas, bahwa evaluasi merupakan kegiatan atau aktivitas guna menemukan suatu kelemahan di dalam proses kegiatan organisasi sebagai alat ukur dalam meningkatkan kinerja anggota organisasi sehingga tujuan organisasi bisa tercapai.

Menurut Nanang Fattah (2008:108),  ada tiga faktor dalam konsep evaluasi, yaitu: pertimbangan, deskripsi objek penilaian dan kriteria yang bertanggung jawab.
Dalam hubungan dengan manajemen, tujuan evaluasi antara lain:
  1. Untuk memperoleh dasar bagi pertimbangan akhir suatu periode kerja.
  2. Untuk menjamin cara kerja yang efektif dan efisien.
  3. Untuk melihat fakta tentang kesulitan, hambatan dan penyimpangan

No comments:

Post a Comment

Berikanlah komentar terhadap postingan ini tentang keritik atau saran. karena dengan itu kami berharap dapat memperbaiki postingan yang selanjutnya. oleh karena itu komentar anda akan sangat berarti bagi kami. Akhir kata semoga postingan ini bermanfaat bagi anda khususnya, dan umumnya bagi semua orang.

Mohon maaf dari segala kesalahan dan kekurangan yang terdapat dalam penulisan ini, karena admin adalah seseorang yang masih jauh dari hakikat kebenaran yang sebenarnya.

Kalam Tuan syaikh Abdul Qodir Bagian Awal Tentang I'tirod

 قال سيدنا الشيخ محي الدين ابو محمد عبد القدير رضي الله عنه بكرة يوم الأحد بالرباط ثالث الشوال سنة خمس وأربعين وخمسمائة،  Sayidina syaikh ab...