Struktur organisasi



Struktur organisasi dapat didefinisikan sebagai mekanisme-mekanisme formal dengan cara organisasi dikelola. Struktur organisasi menunjukan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan-hubungan di antara fungsi-fungsi, bagian-bagian atau posisi, maupun orang yang menunjukan kedudukan, tugas wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam suatu organisasi. Struktur ini mengandung unsur-unsur spesialisasi kerja, standarisasi, sentralisasi dalam pembuatan keputusan dan besaran satuan kerja (Handoko, 2000:169).

Struktur organisasi adalah suatu gambar yang menggambarkan tipe organisasi, pendepartemenan organisasi, kedudukan dan jenis wewenang pejabat, bidang dan hubungan pekerjaan, garis perintah dan tanggung jawab, rentang kendali sistem pimpinan organisasi (Hasibuan, 2006:128).

Dalam kacamata para ahli organisasi, dimensi struktur organisasi memiliki keragaman pandangan, bahkan dikatakan tidak ada kesepakatan umum di antara para teoritikus mengenai apa yang di artikan sebagai struktur organisasi.dalam konteks ini Robbins dikutip oleh Tim dosen UPI (2011:75) mengemukakan 3 komponen yang menjadi dimensi struktur organisasi, yaitu kompleksitas, formalitas dan sentralisasai.

a. Kompleksitas 
Kompleksitas adalah tingkat deferensiasi (perbedaan) yang ada didalam sebuah organisasi. Diferensiasi dapat dilihat secara horizontal, vertikal dan spasial.

Deferensiasi horizontal perbedaan antara unit-unit berdasarkan orientasi pada anggotanya, sifat dari tugas mereka laksanakan, tingkat pendidikan, harus dilakukan oleh anggota organisasi, maka semakin baik juga organisasi tersebut.

Diferensiasi vertikal adalah pembedaan yang di dasarkan pada kedalaman struktur. Makin banyak tindakan yang terdapat di antara top manajemen dan tingkat hirarki yang sangat rendah, makin banyak pula potensi terjadinya gangguan dalam komunikasi dan semakin sulit mengkoordinasi keputusan untuk mengawasi kegiatan bawahannya.

Diferensiasi spesial adalah pembedaan yang didasarkan pada kondisi biografis, yakni sejauh mana lokasi atau tempat kegiatan organisasi.

b. Formalisasi
Formalisasi adalah tingkat sejauh mana pekerjaan dalam organisasi distandarkan. Konsekuensinya adalah pemegang pekerjaan hanya mempunyai sedikit kebebasan mengenai apa yang harus dikerjakan. Organisasi yang melakukan standarisasi akan memiliki berbagai aturan organisasi.

c. Sentralisasi
Sentralisasi adalah tingkat dimana pengambilan keputusan dikonsentrasikan pada suatu titik tunggal dalam organisasi. Konsentrasi keputusan yang tinggi adalah sentralisasi yang tinggi, sedangkan konsentrasi keputusan yang rendah adalah sentralisasi yang rendah atau disebut desentralisasi.

Desentralisasi adalah sebuah alat yang potensial untuk melatih para manager dalam mengembangkan pertimbangan yang baik yang menyeluruh tehadap keputusan-keputusan dan dapat memberikan efisiensi yang berarti.

Menurut Umam (dalam Saefullah, 2012:110), kekuatan struktur terletak pada kesederhanaannya, kecepatan, keluwesan, biaya penyelenggaraannya yang murah, serta tanggung jawabnya yang jelas. Adapun kelemahannya adalah sulit mempertahankan sesuatu yang lain daripada organisasi yang kecil. Struktur organisasi diibaratkan bangunan yang tersusun rapi yang seluruh komponen bangunan saling menyangga dan saling menguatkan. Atau ibarat tubuh yang satu yang seluruh strukturnya saling berhubungan.

Tentang sruktur organisasi, teori Neoklasik menyatakan bahwa struktur merupakan penyebab terjadinya pergeseran-pergeseran internal di antara orang-orang yang melaksanakan fungsi yang berbeda-beda. Pergeseran ini terjadi terutama antara orang-orang operasional dan orang-orang staf. Menurut Melville Dalton penyebabnya adalah:
  1. Perbedaan tugas antara orang lini dan staf; orang lini lebih teknis dan generalis, sedang staf spesialis.
  2. Perbedaan umur dan pendidikan; orang lini biasanya sudah cukup umur dan berpengalaman, orang staf masih muda tetapi lebih berpendidikan.
  3. Perbedaan sikap; dimana staf harus membuktikan eksistensi mereka, dan orang staf merasa selalu di bawah perintah orang lini; dilain pihak orang lini selalu curiga bahwa orang staf ingin memperluas kekuasaannya.
Untuk menghapuskan konflik struktural tersebut, neoklasik memberikan usulan rumusan yang akan membuat struktur menjadi harmonis, yaitu partisipasi, manajemen bottom-up, panitia bersama, penghargaan akan martabat manusia sehingga menghasilkan komunikasi yang lebih baik (Sukanto dan Handoko, 2001:44).

No comments:

Post a Comment

Berikanlah komentar terhadap postingan ini tentang keritik atau saran. karena dengan itu kami berharap dapat memperbaiki postingan yang selanjutnya. oleh karena itu komentar anda akan sangat berarti bagi kami. Akhir kata semoga postingan ini bermanfaat bagi anda khususnya, dan umumnya bagi semua orang.

Mohon maaf dari segala kesalahan dan kekurangan yang terdapat dalam penulisan ini, karena admin adalah seseorang yang masih jauh dari hakikat kebenaran yang sebenarnya.

Kalam Tuan syaikh Abdul Qodir Bagian Awal Tentang I'tirod

 قال سيدنا الشيخ محي الدين ابو محمد عبد القدير رضي الله عنه بكرة يوم الأحد بالرباط ثالث الشوال سنة خمس وأربعين وخمسمائة،  Sayidina syaikh ab...