Disaat nafas berjamah menjadi debu panas tak satupun yang kering hanyalah muka yang lyau
Meski wajah yang kusut nan kering terpanggang matahari siang
ruhku tetap riang
patung-patung keraton tertawa melihatku kusam
namun gedung-gedung indahnya menatapku penuh iba
ia tersenyum dengan penuh cinta
biarlah senyuman itu yang menjadi saksi bisu indahnya keraton itu.