Aku adalah Sore yang indah

Sore itu matahari hampir tenggelam, udara mulai mendingin, awan-awan kelihatan berubah menjingga dari sebelah ufuk selatan itu. disaat yang sama terlihatlah berduyun-duyun gadis-gadis cantik itu berjalan menuju kesalah satu tempat, mereka menuju tempat biasa yang dijadikannya sebagai tempat menimba ilmu dan menambah wawasan keagamaan. tentunya keagamaan suci yaitu islam.

suasana sore itu memang mengasyikan bahkan hampir lupa ingatan, tidak sadarkan diri, serasa semua ini terjadi hanya dalam mimpi, tidak percaya ini nyata. tidak percaya aku memandangi gadis-gadis anggun itu, begitu memesona hampir-hampir aku terjerat dalam kesesatan syaiton. dalam hati tiba-tiba tergores sebuah asa dan rasa, dengan yakin bahwa mereka (gadis-gadis itu) adalah orang-orang suci. merekalah gadis sholihah, merekalah yang menjadi perhiasan dunia, mahal harganya.

aku berfikir sejenak, dan mulai teringat sebuah tausiah salah satu ustadz ketika hutbah, ia berkata: wanita sholehah hanya untuk laki-laki sholeh, wanita baik hanya untuk laki-laki yang baik pula. wanita lacut hanya untuk laki-laki yang lacut, begi tujuga sebaliknya. setelah memperhatikan dan menganalisis kata-kata ustadz tersebut aku mulai terfikirkan untuk menjadi laki-laki yang sholeh. entah kenapa perasaan itu muncul, entah karena aku menginginkan wanita solehah atau entahlah. mungkin jelan pemikiran ini sudah ditaqdirkan.

tidak lama kemudian akupun beranjak pergi menuju tempat yang sama pada waktu yang hampir berbarengan dengan mereka, maksud aku datang kesana adalah untuk mencetak diri menjadi laki-laki yang sholeh. dalam ruangan itu terlihatlah kerumunan orang-orang saling tegur sapa. terdapat dua jenis insan, laki-laki dan perempuan. mereka semua memiliki aktifitas masing-masing, ada yang menulis, ada juga yang asyik dengan buku yang dibacanya. ada juga yang wajahnya cerah memancarkan cahaya dan ber canda gurau dengan teman di sebelahnya.