Lahirnya
filologi dilatar belakangi oleh faktor-faktor berikut :
a. Munculnya informasi tentang masa lampau didalam seumlah
karya tulisan
b. Anggapan adanya nilai-nilai yang terkandung dalam
peninggalan tulisan masa lampau yang dipandang masih relevan dengan kehidupan
masa sekarang.
c. Kondisi fisik dan substansi materi informasi akibat
rentang waktu yang panjang
d. Faktor sosial budaya yang melatar belakangi penciptaan
karya-karya tulisan masa lampau yang tidak adalagi atau tidak sama dengan latar
sosial budaya pembacanya masa kini.
e. Keperluan untuk mendapatkan hasil pemahaman yang akurat.
B. Etimologi Dan
Istilah
Secara
Etimologi Filologi berasal dari yunani fhilologia yang berupa gabungan
dari kata fhilos yang berarti teman dan logos yang berarti pembicaraan atau ilmu. Dalam bahasa yunani fhilologia berarti
senang berbicara yang kemudian berkembang menjadi senang belajar, senang kepada
ilmu, senang kepada tulisan-tulisan.
Sebagai
istilah Filologi yaitu untuk menyebut keahlian yang diperlukan untuk mengkaji
peninggalan tulisan yang berasal dari kurun waktu beratus-ratus tahun
sebelumnya.
C. Macam- macam pengertian dan sejarah perkembangannya
1. Filologi sebagai ilmu tentang pengetahuan yang pernah ada
Informasi mengenai masa lampau suatu masyarakat dapat
diketahui oleh masyarakat kini melalui peninggalan-peninggalannya baik yang
berupa benda-benda budaya ataupun karya tulisan, karya tulisan pada umumnya
mempunyai caku[an informasi yang luas, oleh karna itulah, kemudian filologi
memperoleh arti pengetahuan.
2. Filologi sebagai ilmu bahasa
Sebagai hasil budaya masa lampau, peninggalan tulisan
masa lampau perlu dipahami dalam konteks masyarakat yang melahirkannya,
pengertian tentang berbagai konvensi yang hidup dalam masyarakat yang melatar
belakangi penciptanya mempunyai peran yang besar bagi upaya untuk memahami
kandungan isinya, memngingat bahwa lapis awal dari karya tulisan masa lampau
berupa bahasa, maka pekerja filologi pertama-tama dituntut untuk mengetahui
bekal pengetahuan tentang bahasa yang dipakai dalam tulisan lama tersebut, hal
ini berarti juga bahwa pengetahuan kebahasaan secara luas diperlukan untuk
membongkar isi karya tulisan masa lampau, dengan demikian seorang pekerja
filologi harus pula ahli bahasa, dari situasi inilah kemudian filologi
dipandang sebagai ilmu bahasa.
3. Filologi sebagai ilmu sastra tinggi
Dalam perkembangannya karya-karya tulisan masa lampau
yang didekati dengan filologi berupa karya-karya yang memiliki nilai yang
tinggi didalam masyarakat, karya-karya itu pada umumnya dipandang sebagai
karya-karya sastra ‘adiluhung’
4. Filologi sebagai studi teks
Filologi dipakai juga untuk menyebut ilmu yang
berhubungan dengan studi teks, yaitu studi yang dilakukan dalam rangka
mengungkapkan hasil budaya yang tersimpan didalamnya, pengertian demikian
antara lain dapat dijumpai pada filologi di negara belanda.
D. Dasar Kerja Filologi
Filologi diperlukan karena munculnya variasi-variasi
dalam teks yang tersimpan dalam naskah, gejala tersebut memperlihatkan gejala
bahwa dalam penyalinan naskah, teks senantiasa mengalami perubahan sehingga
lahirlah wujud teks yang bervariasi, dengan demikian filologi bekerja karena
adanya sejumlah variasi.
E. Sasaran Dan Objek Kerja
Dari sejarah lahirnya filologi sebagai istilah, dapat
diketahui bahwa filologi mempunyai sasaran kerja yang berupa naskah yaitu
peninggalan tulisan masa lampau. Ilmu yang berkaitan dengan naskah dan
pernaskahan disebut kodikologi, yaitu kajian filologi berupa teks, yaitu
informasi yang terkandung dalam naskah yang sering disebut juga muatan naskah.
Ilmu yang berkaitan dengan teks yang tersimpan dalam naskah disebut tekstologi.
F. Tujuan
Tujuan umum:
a. Mengungkapkan produk masa lampau melalui peninggalan
tulisan
b. Mengungkapkan fungsi peninggalan tulisan pada masyarakat
penerimanya, baik pada masa lampau maupun pada masa kini
c. Mengunggkapkan nilai-nilai budaya masa lampau
Tujuan Khusus
a. Mengungkapkan bentuk mula teks yang tersimpan dalam
peninggalan tulisan masa lampau
b. Menggungkapkan sejarah perkembangan teks
c. Mengungkapkan sambutan masyarakat terhadap suatu teks
sepanjang penerimanya
d. Menyajikan teks dalam bentuk yang terbaca oleh masyarakat
masa kini, yaitu dalam bentuk suntingan
G. Metode
Sebagai suatu disiplin studi filologi menuntut metode
yang memadai, beberapa faktor yang terlibat dalam kerja filologi menjadi
pertimbangan dalam menetapkan metode. Diantara faktor-faktor tersebt adalah
a. Pandangan tentang studi filologi yang dilatari oleh
sikapnya terhadap variasi
b. Kondisi sasaran dan objek kerjanya seperti yang terlihat
pada materialnya, pada sistem bahasa, sistem sastra, dan konvensi sosial
budayanya
c. Besarnya jumlah peninggalan tulisan yang memuat teks dan
bentuknya yang bermacam-macam
d. Kondisi bacaan yang rusak atau korup
e. Macam tujuan kerja.
H. ilmu Bantu
karena objek kajian filologi adalah naskah, maka filologi
sangat erat kaitanya dengan kodikologi (ilmu tentang naskah), dan karena objek
kajiannya teks maka filologi banyak berkaitan dengan tekstologi (ilmu tentang
teks). Kerja filologi juga memerlukan pula bantuan berbagai disiplin yang
berkaitan dengan pengetahuan tentang unsur-unsur yang terkait dengan naskah
seperti bahan (kertas, kulit kayu, kulit binatang daun papirus dll) tinta,
tulisan, bahasa, dan yang berkaitan dengan teks yang menjadi kandunganya,
seperti yang berupa budaya, sastra, sejarah, hukum, adat istiadat dan berbagai
pengetahuan yang terkandung di dalamnya.
I. Studi Filologi Di Indonesia
Studi filologi yang diterapkan terhadap naskah-naskah
nenek moyang bengsa indonesia selama ini dilakukan dengan mengikuti pandangan
yang berlaku di Eropa, khususnya di Negeri Belanda. Yaitu suatu bangsa yng
selama ini mempunyai pengaruh besar di Indonesia. Pengertian filologi mengikuti
pengertian sebagaimana yang ada Di Negara Belanda, Ialah studi mengenal
kebudayaan yang didasarkan pada bahan tertulis dengan tujuan mengungkapkan informasi
masa lampau yang terkandung di dalamnya.