FILSAFAT CINTA


Pelangi » Bingkai | Senin, 25 Januari 2010 18:45
Penulis : Rahmatan Idul

Cinta itu hujan.
Yang rintiknya bisa menyejukkan hati yang kemarau. Namun terkadang ia bisa menyakiti, membanjiri mata
dengan gerimis-gerimis kecewa.

Cinta itu merpati.
Yang hinggap di pucuk-pucuk asmara dan menyenandungkan kicau-kicau kerinduan. Namun terkadang ia
terbang jauh di ketinggian langit dan tak pernah kembali.

Cinta itu lebah.
Yang menawarkan manisnya madu untuk hidup yang teramat pahitnya. Namun terkadang ia bisa
menusukkan sengat-sengat kegetiran berlumur racun yang teramat mematikan.

Cinta itu awan.
Yang terkadang meneduhkan jiwa-jiwa yang tersulut api kemarahan. Namun terkadang juga ia menjelma
mendung yang membawa berita tentang banjir yang menghanyutkan semua perasaan.

Cinta itu telaga.
Yang menyusupkan gairah dalam riak-riak kecil nan damai tak menghanyutkan. Namun terkadang ia lebih
gemuruh dari semua gelombang yang mengombak di laut-laut khatulistiwa.

Akh...
Lagi-lagi muslihat itu menipuku. Padahal aku tahu, semua itu bukan cinta. Padahal aku yakin, cinta itu tak
semu, tak jua fana. Karena yang aku tahu, cinta itu adalah jalinan rasa yang merangkai hatiku dengan Dia,
Sang Pemilik Cinta. Dia yang cintaNya tak pernah pupus oleh jilatan ombak waktu. Dia yang tak pernah
menyimpan duri-duri benci di dalam haribaanNya. Dia, Zat yang jiwaku berada dalam ganggamanNya.

Ya...
Karena cinta itu adalah surga, tempat di mana kita kan kembali, bersama dan abadi. Karena cinta itu
adalah I M A N.

Kalam Tuan syaikh Abdul Qodir Bagian Awal Tentang I'tirod

 قال سيدنا الشيخ محي الدين ابو محمد عبد القدير رضي الله عنه بكرة يوم الأحد بالرباط ثالث الشوال سنة خمس وأربعين وخمسمائة،  Sayidina syaikh ab...