قال سيدنا الشيخ محي الدين ابو محمد عبد القدير رضي الله عنه بكرة يوم الأحد بالرباط ثالث الشوال سنة خمس وأربعين وخمسمائة،
Sayidina syaikh abdul qodir aljailani berkalam di pesantren pada Waktu pagi, Hari ahad tanggal tiga syawal tahun limaratus empat puluh lima.
الإعتراض على الحق عز وجل عند نزول الأقدار موت الدين، موت التوحيد، موت التوكل والإخلاص.
"Berpaling dari Al-Haq Azza wa Jalla ketika takdir datang itu bisa mematikan agama, mematikan tauhid, mematikan tawakal dan mematikan ikhlas"
والنفس المؤمن لا يعرف لم وكيف لا يعرف، بل يقول بلاء النفس كلها مخالفة منازعة، فمن أراد إصلاحها فليجاهدها حتى يأمن شرها كلها شرا في شر، فإذا جوهدت واطمأنت صارت كلها خيرا في خير تصير موافقة في جميع الطاعات، وفي ترك جميع معاصي.
Bahwa hati orang Mu’min itu tidak bisa diketahui bagaimana dan mengapa tidak bisa diketahui. Bahkan mukmin ketika itu berkata Bahayanya nafsu semuanya adalah beselisih dan menentang, itu sebabnya barangsiapa hendak memperbaiki jiwa, hendaklah bersungguh-sungguh (bertekun atau mujahadah) menekan diri sampai terbebas dari keburukannya. Semua keburukan bertempat dalam keburukan. Kala engkau bertekun diri penuh ketenangan, semua yang bersemayam dalam jiwa jadilah baik. Karena proses terjadinya persesuaian itu berada dalam segala kepasrahan jiwa untuk menjauhi segala ma’siyat.
یَـٰۤأَیَّتُهَا ٱلنَّفۡسُ ٱلۡمُطۡمَئنَّةُ ٱرۡجِعِیۤ إِلَىٰ رَبِّكِ رَاضِیَةࣰ مَّرۡضِیَّةࣰ
Wahai jiwa yang tenang kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang ridha dan diridhaiNya
يصح لها توقان، ويزول عنها شرها ولا تتعلق بشيء من المخلوقات،
Mensucikan jiwa dengan takwa, Dan menghilangkan jiwa dari keburukan nafsunya, dan tidak ada ikatan dengan sesuatupun dari makhluk,
يصح نسبها من أبيها إبراهيم عليه ااسلام، فإنه خرج عن نفسه وبقي بلا هوى يجر وقلبه ساكن جائه أنواعه من المخلوقات، وأعرضوا أنفسهم عليهم في معاونته
Memurnikan nasab nafsunya dari nenek moyangnya Ibrahim AS. Bahwasanya Beliau telah keluar dari nafsunya, dan tersisa tanpa aliran hawa nafsu, dan hatinya tenang. Makhluk-makhluk datang menghampirinya untuk menawarkan dirinya sebagai penolong.
وهو يقول : لا أريد معونتكم علمه بحالى يغننى عن سوالي،
dan dia berkata (saya tidak menginginkan pertolongan kalian, Allah tahu dengan keadaanku tanpa butuh dengan permintaanku,
لما صح تسليمه وتوكله، قيل للنار ( كوني بردا وسلاما على إبراهيم) معاونة الله عز وجل للصابر معه في الدنيا بغير حساب، ونعيمه في الآخرة بغير حساب.
Ketika telah murni pasrah dan tawakalnya, maka diucapkan pada api (jadilah kamu dingin dan menyelamatkan bagi ibrahim AS)
